Bola.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 menghantam siapapun di muka bumi ini tanpa terkecuali. Semua orang, tak peduli umur, jabatan, kekayaan, dan profesi, terkena dampak. Hal itu juga yang dirasakan pemain seperti Zulkifli Syukur dan Hasyim Kipuw yang masih setia memperkuat PSM Makassar di turnamen Piala Menpora 2021.
Baca Juga
“Ada yang sampai jual sepatu bolanya untuk bertahan hidup. Kalau tidak punya usaha lain memang sulit buat pemain bola saat kompetisi berhenti seperti kemarin,” ujar Zulkifli Syukur, bek kanan sekaligus kapten PSM.
“Hancur-hancuran kami karena pandemi. Saya sampai bongkar tabungan. Tapi saya masih bersyukur bisa bertahan karena mungkin masih banyak teman-teman yang mengalami hal lebih sulit,” imbuh Hasyim Kipuw.
Buat mencari penghasilan selama pandemi, Kipuw dan Zulkifli harus putar otak dan menjajal bidang lain. Zulkifli mencoba untuk kembali menekuni usaha kuliner yang pernah dilakoni olehnya pada tahun 2015.
“Waktu kompetisi Indonesia berhenti karena skorsing FIFA saya sempat buka usaha jualan bakso. Namanya Bakso Pagolo di Makassar. Nah usaha itu yang kembali saya tekuni. Saya belum buka warung, baru melayani pemesanan secara online,” kata Zulkifli.
Sementara Kipuw mengaku cukup beruntung karena sang istri yang berprofesi sebagai dosen masih punya penghasilan rutin. Selain itu, ia juga sempat menerima undangan fun football.
“Kami dapat honor kalau jadi bintang tamu di acara fun football. Kalau acara seperti itu saya mau datang dan terima undangan karena waktunya singkat dan mainnya relatif aman. Kalau tarkam saya tolak karena beresiko tinggi. Saya harus jaga diri, kaki, dan image kan,” ungkap Kipuw.
Saat ada kabar Piala Menpora 2021 bakal berputar, angin segar pun berhembus buat pemain dan klub yang berpartisipasi. Hanya saja, hantaman pandemi membawa dampak buat PSM yang dibela Zulkifli dan Kipuw.
Sejumlah pemain andalan, baik lokal maupun asing, memutuskan buat pergi. Kondisi itu tentu jauh berbeda dengan keadaan PSM selama beberapa musim terakhir yang dilatih pelatih asing, diperkuat pemain asing berkualitas bagus seperti Wiljan Pluim dan Marc Klok, serta amunisi lokal berlabel pemain Timnas Indonesia macam Rizky Pellu.
Saksikan Video Berikut
Jadi Tim Under Dog
PSM kemudian datang ke turnamen Piala Menpora 2021 dengan materi pemain full lokal, tanpa pemain asing dan naturalisasi. Skuat yang dilatih Syamsuddin Batola ini menjadi tim yang paling buncit melakukan persiapan.
Selain itu, PSM juga datang ke turnamen diiringi masalah skorsing FIFA akibat menunggak gaji pemain asing, Giancarlo Rodriguez (Brasil). Skorsing itu membuat PSM dilarang mengontrak pemain sebelum melunasi gaji Rodriguez.
Dengan kondisi seperti itu, tak heran kalau PSM hanya dianggap sebagai underdog kala hasil undian menempatkan mereka bergabung di grup B bersama Persija, Bhayangkara Solo FC, dan Borneo FC Samarinda. Nyatanya, mereka malah lolos dari grup dan melaju ke semifinal setelah menang adu penalti 4-2 lawan PSIS Semarang di babak perempat final.
“Terus terang saya sebelumnya tak pernah menyangka langkah PSM bisa sampai ke babak semifinal. Kami datang dengan materi tim pemain lokal dan persiapan kami relatif singkat,” kata Kipuw, yang bermain sebagai bek tengah di PSM.
Namun ternyata justru dalam kondisi seperti sekarang kekuatan PSM muncul. Filosofi khas Makassar, Siri na Pace (harga diri yang perlu dipertahankan agar harkat dan martabat tetap terjaga), tertanam kuat di diri pemain PSM saat ini. Termasuk pemain yang bukan berasal dari Makassar.
“Dari awal kami berusaha tampil habis-habisan, lepas, dan tanpa beban. Malu kalau tampil seadanya. Ini urusan harga diri. Pemain non Makassar seperti saya pun merasakan karakter Siri Na Pace ini,” ujar Kipuw yang berasal dari Tulehu, Maluku.
Penasaran
Ucapan Kipuw itu terbukti. Sepanjang turnamen para pemain PSM tampil dengan ciri khas Makassar yang memperlihatkan permainan cepat, keras, dan tanpa kompromi. Mereka tampil seperti kesetanan dan tak kenal lelah.
Persija bisa jadi adalah lawan yang paling penasaran saat ini. Tim Macan Kemayoran takluk 0-2 di laga pembuka grup B lawan PSM. Saat kembali berduel dengan PSM di leg pertama babak semifinal (15/4), Persija hanya bisa bermain imbang 0-0 meski telah tampil dengan seluruh pemain terbaiknya.
Para pemain Persija seperti Marko Simic, Riko Simanjuntak, hingga Oswaldo Haay mati kutu menghadapi ketatnya pertahanan PSM yang digalang Zulkifli dan Kipuw. “Persija pantas malu karena kalah dari kami di penyisihan grup. Mereka punya materi pemain yang lengkap dan mewah,” kata Kipuw, yang pernah bermain buat Persija di awal kariernya pada musim kompetisi 2009-2012.
Kipuw, Zulkifli, dan seluruh awak tim PSM bakal kembali meladeni Persija pada duel leg kedua semifinal Piala Menpora 2021 yang digelar di Stadion Manahan, Solo, Minggu (18/4/2021). Jika menilik partai leg pertama yang berjalan keras dan panas, sangat mungkin bentrok kali ketiga ini juga akan berjalan ketat dan keras.
Persija atau PSM, siapapun yang menang bakal melenggang ke laga final Piala Menpora 2021 yang juga digelar dalam dua leg. Mampukah filosofi Siri Na Pace milik PSM melewati hadangan Persija yang bertabur bintang? Atau sebaliknya, Persija yang bertabur bintang bakal lolos ke final? Menarik buat ditunggu.
Pertandingan PSM di Piala Menpora 2021
Data Pertandingan PSM di Piala Menpora
Penyisihan Grup B
- 22 Maret 2021: PSM vs Persija 2-0
Pencetak gol PSM: Patrich Wanggai, Yakob Sayuri
- 27 Maret 2021: PSM vs Bhayangkara 1-1
Pencetak gol PSM: Yakob Sayuri
- 31 Maret 2021: PSM vs Borneo FC 2-2
Pencetak gol PSM: Saldi Amiruddin, Zulham Zamrun
Perempat final
- 9 April 2021: PSM vs PSIS 0-0 (adu penalti 4-2)
Pencetak gol penalti PSM: Hasim Kipuw, Rasyid Bakri, Abdul Rachman, Sutanto Tan
Semifinal Leg 1
- 15 April: PSM vs Persija 0-0