Bola.com, Solo - Persija Jakarta sukses menembus babak perempat final Piala Menpora 2021. Mereka menang 4-3 atas PSM Makassar dalam babak adu penalti setelah bermain imbang 0-0 dalam leg kedua semifinal di Stadion Manahan, Solo, Minggu (18/4/2021) malam.
Keberhasilan ini membuat Persija memiliki catatan yang unik selama fase gugur dengan tidak pernah kebobolan dalam waktu normal 90 menit.
Sebelumnya, Macan Kemayoran menang 1-0 atas Barito Putera dalam babak perempat final (10/4/2021). Laga leg pertama semifinal Piala Menpora 2021 kontra PSM juga berakhir 0-0 pada 15 April lalu.
Secara keseluruhan, permainan Andritany Ardhiyasa dkk. memang cukup apik selama fase gugur, terutama di babak semifinal. Mereka mampu menahan gempuran pemain lawan di barisan pertahanan.
Padahal, Persija memulai turnamen pramusim ini dengan hasil yang kurang memuaskan di fase grup. Mereka harus tumbang 0-2 dari PSM Makassar dalam laga pertama Grup B pada 22 Maret silam.
Kini, tim arahan Sudirman itu tinggal menunggu calon lawan mereka di partai puncak nanti. Mereka akan berjumpa dengan Persib Bandung atau PSS Sleman yang masih akan memperebutkan satu tiket final tersisa, Senin (19/4/2021).
Keberhasilan Persija Jakarta mendapatkan tiket final ini disertai dengan sisi positif sekaligus negatif penampilan pemainnya selama babak semifinal. Simak ulasan dari Bola.com berikut ini:
Video
Kelebihan
Catatan tak pernah kebobolan dalam tiga pertandingan fase gugur sudah menunjukkan bahwa barisan pertahanan Persija Jakarta sangat disiplin dan rapi. Lini belakang benar-benar menjadi momok yang menakutkan buat tim lawan.
Menariknya, deretan bek mereka sebenarnya mengalami perubahan dalam setiap pertandingan. Otavio Dutra, Yann Motta, dan Rohit Chand bergantian mengisi pos dalam duet jantung pertahanan Persija.
Sokongan bek kanan dan kiri yang biasanya diisi oleh Tony Sucipto, Novri Setiawan, atau Marco Motta juga cukup apik. Alhasil, mereka mampu menghalau serangan dan membuat lawan kesulitan menciptakan peluang.
Selain itu, penampilan apik gelandang di lini tengah juga patut diacungi jempol. Marc Klok masih menjadi kunci keberhasilan duel dengan pemain lawan dalam perebutan. Rohit Chand juga menemani Klok di lini tengah dalam leg kedua semifinal kontra PSM juga bekerja dengan baik.
Kekurangan
Torehan satu gol selama fase gugur telah menunjukkan adanya permasalahan di lini depan Persija. Marko Simic yang biasanya menjadi mesin gol andalan tim tidak banyak memberikan kontribusi kepada tim.
Pergerakannya sudah dengan mudah dimatikan oleh bek lawan. Dia hanya menyumbang satu gol di fase gugur, tepatnya pada babak perempat final saat menang 1-0 melawan Barito Putera. Sisanya, dia tidak berkutik.
Simic benar-benar mendapat kawalan ketat dari bek-bek PSM dalam dua pertandingan semifinal. Sialnya, Osvaldo Haay atau Riko Simanjuntak yang menjadi alternatif juga tidak mampu memecah kebuntuan.
Kegagalan Persija dalam mencetak gol dalam dua laga semifinal membuat mereka menjadi macan ompong. Problem ini harus segera diselesaikan sebelum mereka tampil dalam dua leg di partai final pada 22 dan 25 April nanti.
Baca Juga
Netizen Ngeri dengan Skuad Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024: Ada Trio Ronaldo - Rivaldo - Kaka
Pratama Arhan Merapat tapi Telat, Kepastian Pemain Abroad Gabung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Ditentukan pada 5 Desember 2024
Legenda Australia: Socceroos Bakal Kalahkan Timnas Indonesia dan Makin Cepat Lolos ke Piala Dunia 2026