Liga Inggris: Jurgen Klopp Pernah Menolak Liga Super Eropa, Kini Liverpool Malah Ikut Serta

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 19 Apr 2021, 21:30 WIB
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, memberikan arahan kepada Sadio Mane dan Mohamed Salah saat menghadapi Midtjylland pada laga Liga Champions 2020/2021 di Stadion Anfield, Rabu (28/10/2020) dini hari WIB. Liverpool menang 2-0 atas Midtjylland. (AFP/Peter Powell/pool)

Bola.com, Jakarta - Liverpool telah memastikan diri menjadi satu di antara 12 peserta dalam Liga Super Eropa atau European Super League. Satu yang cukup menarik, kompetisi ini sebenarnya gagasannya telah ditolak oleh sang manajer tim, Jurgen Klopp, sejak jauh-jauh hari.

Liga Super Eropa sudah menjadi perbincangan banyak kalangan dalam beberapa tahun terakhir. Topik ini makin panas begitu laporan dari New York Times soal keikutsertaan 12 klub di semua kompetisi tersebut terkuak.

Advertisement

Ke-12 klub tersebut merupakan raksasa Eropa dari berbagai negara, termasuk di dalamnya ada Liverpool. Setelah rumor terkuak, UEFA menggandeng FIFA menyatakan penolakan dan siap memberikan sanksi tegas kepada semua pihak yang terlibat.

Namun, hal itu tidak menyurutkan keinginan 12 klub tersebut untuk menggelar Liga Super Eropa. Masing-masing klub mengeluarkan pernyataan soal keikutsertaan mereka dalam kompetisi yang kini menjadi kontroversi tersebut.

Video

2 dari 4 halaman

Jurgen Klopp Pernah Menolak

Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, bersama Alex Oxlade-Chamberlain merayakan kemenangan atas Crystal Palace pada laga lanjutan Liga Inggris di Selhurst Park Stadium, Sabtu (19/12/2020) malam WIB. Liverpool menang 7-0 atas Crystal Palace. (AFP/Clive Rose/pool)

Sebagai gambaran singkat, Liga Super Eropa merupakan kompetisi tandingan untuk Liga Champions. Semua bermula dari ketidakpuasan Presiden Real Madrid, Florentino Perez, terhadap Liga Champions pada 2009.

Liga Super Eropa rencananya digelar di tengah pekan agar tidak mengganggu keikutsertaan partisipan dalam ajang domestik. Sebab, menurut penyelenggara, kompetisi domestik masih menjadi nyawa utama bagi klub-klub raksasa Eropa.

Gagasan tersebut sempat ditolak oleh Jurgen Klopp pada 2019. Bahkan manajer tim asal Jerman itu berharap Liga Super Eropa batal diselenggarakan

"Saya berharap Liga Super ini tidak terjadi. Melihat bagaimana Liga Champions telah berjalan, sepak bola sekarang adalah produk yang sangat bagus, bahkan dengan Liga Europa," ujar Jurgen Klopp dikutip dari unggahan reporter The Athletic, James Pearce, di akun Twitter miliknya.

3 dari 4 halaman

Tidak Masuk Akal

Manajer Liverpool Jurgen Klopp dalam laga kontra Salzburg pada matchday kedua Grup E Liga Champions di Anfield, Kamis (3/10/2019) dini hari WIB. Liverpool menang 4-3.(AP Photo/Jon Super)

Menurut Jurgen Klopp, konsep Liga Super Eropa tidak masuk akal. Kompetisi tersebut akan mempertemukan dua klub besar Eropa secara berulang-ulang. Sementara di Liga Champions, dua tim raksasa kadang butuh waktu lama untuk bisa bertatap muka lagi.

"Buat saya, Liga Champions merupakan Liga Super, di mana Anda tidak akan selalu bermain menghadapi tim yang sama," ujar mantan pelatih Borussia Dortmund tersebut.

"Mengapa kita harus membuat sebuah sistem di mana Liverpool menghadapi Real Madrid selama 10 tahun berturut-turut? Siapa yang mau melihat itu setiap tahunnya?" lanjut Klopp.

Pada akhirnya, harapan Jurgen Klopp tidak terwujud. Liga Super Eropa akan tetap berlangsung meski belum diketahui kapan secara pasti kompetisi tersebut bakal digelar.

Sumber: The Athletic - via Daily Mail

Disadur dari: Bola.net (Yaumil Azis, published 19/4/2021)

4 dari 4 halaman

Posisi Liverpool di Premier League Saat Ini

Berita Terkait