Setelah Manchester United, Tiga Klub London Bercerai dengan ECA demi Liga Super Eropa

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 19 Apr 2021, 19:35 WIB
Bek Arsenal, Hector Bellerin (kiri), berebut bola dengan bek Chelsea, Ben Chilwell, dalam laga lanjutan Liga Inggris 2020/21 pekan ke-15 di Emirates Stadium, London, Sabtu (26/12/2020). Arsenal menang 3-1 atas Chelsea. (AFP/Adrian Dennis/Pool)

Bola.com, Jakarta - Chelsea, Arsenal, dan Tottenham semuanya telah menyusul Manchester United meninggalkan Asosiasi Klub Eropa (ECA). Ini terjadi menyusul rencana 'egois' Liga Super Eropa bersama enam klub lainnya.

Dunia sepak bola mendadak gaduh ketika klub-klub mengumumkan Liga Super Eropa yang memisahkan diri dengan kompetisi bentukan UEFA. Artinya, 12 klub 'pendiri' tidak akan mengikuti kompetisi Liga Champions musim depan.

Advertisement

Manchester United, Chelsea, Arsenal, dan Tottenham, bersama dengan sesama tim Liga Inggris lainnya, yakni Liverpool dan Manchester City telah meninggalkan ECA. Enam tim lainnya yakni Atletico Madrid, Barcelona, Real Madrid, AC Milan, Juventus, dan Inter Milan.

Ke-12 tim tersebut kemudian diklaim sebagai 'klub pendiri' Liga Super Eropa.

Manchester Evening News melaporkan bahwa Setan Merah sekarang telah keluar dari organisasi yang mewakili 246 klub terkemuka di Eropa. Itu ditandai dengan mundurnya kepala eksekutif Manchester United, Ed Woodward, sebagai Dewan Strategi Sepak Bola Profesional UEFA.

ESPN melaporkan Arsenal dan Tottenham Hotspuur juga telah keluar dari organisasi, dengan kepala eksekutif Gunners Vinai Venkatesham mundur dari perannya di dewan organisasi. Dan kemudian terungkap bahwa Chelsea telah bergabung dengan Manchester United, Liverpool, dan City untuk meninggalkan ECA.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Jajaran Eksekutif

Pelatih Juventus, Andrea Pirlo tampak terlibat pembicaraan serius dengan Presieden Juventus, Andrea Agnelli di lokasi latihan di Turun, Italia, Selasa (27/8/2020) (AFP/Marco Bertorello)

Juventus merupakan klub pertama yang keluar dari ECA. Eksekutif klub, Andrea Agnelli meninggalkan perannya sebagai presiden organisasi dan posisinya di Komite Eksekutif UEFA.

Pemilik Man United Joel Glazer adalah salah satu dari empat wakil ketua di puncak hierarki Liga Super Eropa, sementara Agnelli, John W Henry dari Liverpool dan Stan Kroenke dari Arsenal juga merupakan wakil ketua Liga Super Eropa yang dikepalai Florentino Perez dari Real Madrid.

"Dengan menyatukan klub dan pemain terhebat di dunia untuk bermain satu sama lain sepanjang musim, Liga Super Eropa akan membuka babak baru untuk sepak bola Eropa, memastikan kompetisi kelas dunia, dan membrikan dukungan finansial untuk piramida sepak bola yang lebih luas," kata Glazer.

 

3 dari 3 halaman

Format Kompetisi

Tujuan dibentuknya European Super League atau Liga Super Eropa adalah untuk meningkatkan kualitas dan intensitas Kompetisi Eropa yang ada sepanjang musim dan menciptakan format untuk klub dan pemain top guna bersaing secara teratur. (AFP/Josep Lago)

Kompetisi baru ini terdiri dari 20 tim yang akan bertanding tiap tengah pekan. Anggota pendiri akan lolos secara otomatis setiap tahun bersama dengan tiga tim lainnya. Lima klub lagi akan disaring berdasarkan performa pada musim ini.

Tim akan dibagi menjadi dua grup yang terdiri dari sepuluh, dengan tiga tim teratas dari setiap grup lolos ke perempat final dengan play-off untuk menentukan tim lain yang mencapai babak sistem gugur.

FIFA, UEFA, Liga Premier, dan Asosiasi Sepak Bola semuanya mengutuk langkah tersebut dan mengancam akan mengambil tindakan hukum terhadap tim-tim tersebut. Tiga klub lainnya, yakni Bayern Munchen, Borussia Dortmund dan Paris Saint-Germain belum mendaftar untuk Liga Super Eropa.

Sumber: TeamTALK

Berita Terkait