Setelah Inggris, Pemerintah Italia Turun Tangan Back-up UEFA Hadapi Pemberontakan Liga Super Eropa

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 20 Apr 2021, 03:45 WIB
Penyerang Juventus, Cristiano Ronaldo, berebut bola dengan bek AC Milan, Andrea Conti, pada laga lanjutan Serie A pekan ke -31 di Stadion San Siro, Rabu (8/7/2020) dini hari WIB. AC Milan menang 4-2 atas Juventus. (AFP/Miguel Medina)

Bola.com, Roma - Perdana Menteri Italia, Mario Draghi ikut berkomentar soal polemik Liga Super Eropa.

Ia mendukung UEFA dan liga domestik untuk melestarikan kompetisi nasional, nilai-nilai meritokratis dan fungsi sosial olahraga yang sudah tertata.

Advertisement

Komentar Draghi ini berkaitan dengan rencana Liga Super Eropa yang digagas oleh 12 klub, termasuk 3 dari Italia, yakni Juventus, Inter Milan, dan AC Milan.

"Pemerintah mengikuti dengan cermat perdebatan seputar proyek Liga Super Eropa dan sangat mendukung posisi otoritas sepak bola Italia dan Eropa untuk melestarikan kompetisi nasional, nilai-nilai meritokratis dan fungsi sosial olahraga," tulis Draghi dalam pernyataan resmi dikutip dari Football Italia, Senin (19/4/2021)

Liga Super Eropa adalah turnamen yang dibentuk oleh 15 klub terkaya dan paling terkenal di Eropa, ditambah lima klub lagi yang lolos melalui kompetisi domestik.

UEFA mengatakan akan mempertimbangkan semua tindakan terhadap pembentukan liga tandingan itu.

Presiden UEFA, Aleksander Ceferin mengonfirmasi bahwa pemain yang berpartisipasi di Liga Super Eropa akan dilarang tampil di kompetisi internasional.

Video

2 dari 2 halaman

Inggris Juga Bergerak

Bek Liverpool, Fabinho berusaha memblokir tembakan gelandang Manchester United, Bruno Fernandes pada pertandingan lanjutan Liga Inggris di Stadion Anfield, Senin (18/1/2021). Dengan hasil imbang ini, MU masih kokoh dipuncak klasemen. (Michael Regan/Pool via AP)

Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson juga bersuara. Ia akan menghentikan rencana Liga Super Eropa. Ia menyebut rencana tersebut adalah berita buruk untuk sepak bola Inggris Raya.

"Saya tidak suka proposal ini. Kami akan melihat semua yang dapat kami lakukan dengan otoritas sepak bola untuk memastikan bahwa ini tidak berjalan seperti yang saat ini diusulkan," kata Johnson dikutip dari Metro, Senin (19/4/2021).

Johnson, yang mengkritik rencana tersebut bersumpah untuk melakukan apa pun untuk memblokir liga agar tidak bergulir.

"Menurut saya itu bukan kabar baik bagi para penggemar dan sepak bola di negara ini. Mereka juga klub yang secara historis berasal dari kota mereka dan komunitas lokal mereka. Mereka harus memiliki hubungan dengan penggemar tersebut dan dengan basis penggemar di komunitas mereka," lanjutnya.

"Jadi, hal itu sangat, sangat penting untuk terus diperhatankan. Saya tidak suka proposal ini dan kami akan berkonsultasi tentang apa yang dapat kami lakukan," katanya.

Sumber: Football Italia, Metro

Berita Terkait