Bola.com, Jakarta - Mantan pemain Juventus, Zbigniew Boniek, menyentil eks klubnya terkait pemberontakan Liga Super Eropa. Juventus menjadi satu di antara 12 klub yang sepakat mengikuti kompetisi tandingan itu.
Boniek yang kini menjabat sebagai Presiden FA Polandia kecewa berat.
"Seseorang membuat kesan buruk di sini. Sepak bola adalah milik semua orang. Kami orang Eropa, kami tidak memiliki mentalitas Amerika," katanya.
"Kami tidak dapat berpikir bahwa hanya klub kaya yang bisa bersenang-senang. Kami semua yakin bahwa tidak perlu mengunci 12-15 tim terkaya di dunia, terutama jika klub-klub ini bahkan tidak bisa menang melawan klub kecil, Atalanta."
Boniek tidak menyebut Juventus tetapi dengan jelas merujuk pada Si Nyonya Tua, yang menderita kekalahan 0-1 melawan Atalanta, Minggu (18/4/2021).
Akibatnya, Juventus merosot ke posisi keempat, hanya dua poin di atas Napoli yang berada di urutan kelima.
Juventus satu di antara tiga klub Serie A yang membelot ke Liga Super Eropa bersama AC Milan dan Inter Milan.
Video
Pemerintah Italia Turun Tangan
Sebelumnya, Perdana Menteri Italia, Mario Draghi berkomentar soal polemik Liga Super Eropa. Ia mendukung UEFA dan liga domestik untuk melestarikan kompetisi nasional, nilai-nilai meritokratis dan fungsi sosial olahraga yang sudah tertata.
"Pemerintah mengikuti dengan cermat perdebatan seputar proyek Liga Super Eropa dan sangat mendukung posisi otoritas sepak bola Italia dan Eropa untuk melestarikan kompetisi nasional, nilai-nilai meritokratis dan fungsi sosial olahraga," tulis Draghi dalam pernyataan resmi dikutip dari Football Italia, Senin (19/4/2021)
Liga Super Eropa adalah turnamen yang dibentuk oleh 15 klub terkaya dan paling terkenal di Eropa, ditambah lima klub lagi yang lolos melalui kompetisi domestik.
UEFA mengatakan akan mempertimbangkan semua tindakan terhadap pembentukan liga tandingan itu. Presiden UEFA, Aleksander Ceferin mengonfirmasi bahwa pemain yang berpartisipasi di Liga Super Eropa akan dilarang tampil di kompetisi internasional.
Sumber: Football Italia