Bola.com, Solo - Dirut PSS Sleman, Marco Gracia Paulo tak mau berkomentar soal kontroversi laga kontra Persib Bandung pada leg kedua semifinal Piala Menpora di Stadion Manahan, Solo, Senin (19/4/2021).
Hasil tersebut membuat PSS gagal melaju ke final dengan kalah secara agregat 2-3 dari Persib. Namun, ia mengakui skuad PSS telah berjuang keras di turnamen pramusim ini.
Menurutnya dengan dapat menembus babak semifinal menjadi sebuah prestasi hebat bagi Bagus Nirwanto dan kawan-kawan. Marco Gracia mengaku bangga atas perjuangan hebat PSS di Piala Menpora.
"Saya tidak mau menanggapi (kontroversi), buat saya dan sudah bilang ke anak-anak. Saya berikan apresiasi dan saya lihat mereka berjuang. Hasil yang bukan punya PSS," bebernya.
"Tapi tentu saja kami punya hal-hal yang harus diperbaiki. Makanya buat saya dari pada kita playing victim, kami fokus perbaikan saja".
"Semua elemen PSS Sleman sudah melakukan perjuangan yang terbaik. Apalagi dalam laga tadi kami tampil dengan 10 pemain dan bisa bermain baik," tegas Marco Gracia Paulo.
Video: Tahan Imbang PSS Sleman, Persib Bandung Melaju ke Final Piala Menpora 2021
Bungkam Tanpa Konferensi Pers
PSS Sleman merasa dirugikan oleh beberapa keputusan wasit di sisa waktu pertandingan. Puncaknya pada menit ke-88, sebuah umpan Nicolas Velez kepada Irfan Jaya harus dihentikan oleh wasit Dharma Santoso Gulo asal Sumatera Utara.
Sang wasit meniup peluit tanda pelanggaran kepada Nicolas Velez oleh pemain Persib. Meski sebenarnya PSS dalam posisi advantage ball, karena bola bisa didapatkan oleh Irfan Jaya dalam posisi menyerang pertahanan Persib.
Sontak membuat pelatih PSS, Dejan Antonic dan para stafnya kecewa berat dan marah. Berulangkali Dejan memprotes keras wasit cadangan serta wasit utama di tengah lapangan.
Setelah laga usai, sang pelatih masih melancarkan protes ke wasit saat hendak masuk ke ruang ganti. Lantas perwakilan PSS tak mengambil sesi konferensi pers setelah pertandingan, yang seharusnya dilakukan setelah Persib.