Bola.com, Jakarta - Dunia sepak bola khususnya Eropa sedang gaduh. Adalah pengumuman sejumlah tim yang akan membuat turnamen baru bertajuk European Super League atau Liga Super Eropa.
Tentu saja gagasan Liga Super Eropa itu mengundang polemik dan telah ditentang dari banyak kalangan. Walaupun demikian, rencananya akan tetap berjalan.
Akan tetapi, belum diketahui secara pasti kapan kompetisi European Super League atau Liga Super Eropa bakal digelar. Pesertanya pun belum mencapai kuota yang tersedia.
Sebanyak 12 klub telah menyatakan keikutsertaannya dalam pentas European Super League atau Liga Super Eropa. Mereka yaitu Juventus, Inter Milan, AC Milan, Barcelona, Real Madrid, Atletico Madrid, Manchester United, Manchester City, Chelsea, Arsenal, Liverpool, dan Tottenham Hotspur.
Ide Liga Super Eropa itu mendapat kecaman yang luas dari suporter, pemain, pelatih, hingga legenda klub. Berikut ini beberapa di antaranya.
1. Dani Alves
"Sepak bola dulu, sedang, dan akan selalu menjadi olahraga yang mengubah kehidupan," tulis mantan bek Barcelona yang kini bermain di Sao Paolo itu di akun Twitter resminya.
“Kita tidak boleh membiarkan para elite merusak kemungkinan anak kecil yang bermimpi menjadi besar!!"
2. Marcelo Bielsa (Pelatih Leeds United)
“Tentu saja itu membahayakan sepak bola. Ini seharusnya tidak mengejutkan kita semua," kata pelatih Leeds United, Marcelo Bielsa, seperti dilansir Guardian.
“Tim yang lebih kuat ini berpikir mereka memiliki pengaruh paling besar dan menghasilkan sebagian besar pendapatan dalam sepak bola."
“Mempertimbangkan logika ini, ketika tim yang lain tidak lagi diperlukan untuk mereka, mereka mengambil hak istimewa untuk kepentingan mereka sendiri dan melupakan yang lain."
"Logika di dunia saat ini adalah bahwa orang kaya menjadi kaya dengan mengorbankan orang miskin. Dan kemudian mereka menuntut lebih banyak hak istimewa."
“Tapi karena sepakbola memiliki pandangan yang selalu lebih komersial sekarang, wajar jika dalam dunia bisnis, melihat hanya dari aspek ekonomi, mereka menuntut mayoritas."
“Sepak bola adalah milik semua orang, bahkan jika ada pemiliknya, pemilik sebenarnya dari sepak bola adalah orang-orang yang menyukai lencana dan tanpa mereka sepak bola akan hilang.”
3. Eric Cantona (Legenda Manchester United)
“Saya ingin mengatakan sesuatu tentang Liga Super Eropa,” kata legenda Manchester United Eric Cantona, seperti dilansir Manchester Evening News.
“Sejak satu tahun kami telah melihat pertandingan di TV dengan klub-klub terbaik di dunia dan para pemain terbaik di dunia, dan itu sangat membosankan, dan itu masih sangat membosankan, karena para penggemar tidak ada - para penggemar bernyanyi, melompat, mendukung tim mereka."
“Fans adalah hal terpenting dalam sepak bola. Mereka harus dihormati. Apakah klub-klub besar ini menanyakan pendapat mereka (fans) tentang ide ini? Tidak, sayangnya, dan itu memalukan," tegas pria asal Prancis itu.
4.
"Sungguh memalukan. Itu tidak akan pernah terjadi. Biarkan mereka melepaskan diri tapi, hukum mereka. Hukum saja mereka," kata legenda Manchester United, Gary Neville kepada Sky Sports.
"Jika mereka mengumumkan letter of intent maka mereka harus dihukum dengan berat. Denda besar, pengurangan poin, ambil gelar yang diraih, siapa yang peduli?"
"Beri gelar juara [Premier League] Burnley, Fulham. Biarkan Fulham bertahan dan degradasi kan saja Manchester United, Liverpool dan Arsenal," sambung mantan kapten MU itu.
5. Jamie Carragher
"Semakin banyak saya membaca tentang proposal Liga Super Eropa, tampaknya pemilik Liverpool semakin menyukai stadion kosong karena semua yang telah mereka lakukan adalah meningkatkan kemungkinan pemogokan massal lagi," kata legenda Liverpool, Jamie Carragher, seperti dilansir Goal Internasional.
"Pertandingan Liverpool melawan Leeds United pada Senin malam sangat tepat untuk mengungkap kegilaan ide kompetisi tertutup itu. Ini adalah pertandingan dengan potensi konsekuensi besar untuk kualifikasi Liga Champions, penuh bahaya, dan drama."
"Jutaan orang akan menonton karena alasan itu, emosi akan terus meningkat, apa pun hasilnya. Kegembiraan yang sama akan menyertai semua sisa tujuh pertandingan Liverpool, itulah sebabnya televisi membayar jutaan untuk mereka."
"Itulah keindahan sepak bola liga - di mana setiap tindakan dan poin penting. Itulah sebabnya, sebagai mantan pemain Liverpool, sangat memuakkan bagi saya karena reputasi klub saya dirusak oleh arogansi kelompok kepemilikan yang ingin menghapus momen seperti itu, menciptakan budaya di mana kita tidak perlu lagi berjuang untuk meraih kesuksesan. Itu antitesis dari semua yang saya pahami tentang sepak bola - terutama di kota saya - untuk diperjuangkan," imbuh dia.
6. Mesut Ozil
“Anak-anak tumbuh dengan mimpi memenangkan Piala Dunia dan Liga Champions, bukan Liga Super Eropa,” cuit mantan pemain Arsenal yang kini membela Fenerbahce, Mesut Ozil, di Twitter, Selasa (20/4/2021).
“Kenikmatan pertandingan besar adalah hanya terjadi sekali atau dua kali dalam setahun, tidak setiap pekan. Sangat sulit dipahami untuk semua penggemar sepak bola di luar sana,” imbuh dia.
7. Ander Herrera
"Saya jatuh cinta terhadap sepak bola populer, sepak bolanya para penggemar, dengan mimpi melihat tim yang Saya cintai bersaing dengan yang terhebat," tulis pemain PSG, Ander Herrera, di akun media sosialnya.
"Jika Liga Super Eropa ini berjalan, impian itu akan berakhir. Mimpi fans soal timnya yang bukan raksasa bisa menang bersaing di lapangan, di kompetisi terbaik, akan berakhir. Saya mencintai sepak bola dan tidak bisa diam di atas masalah ini."
"Saya meyakini Liga Champions harus menjadi lebih baik, tapi tidak dengan cara yang orang-orang kaya mencuri apa yang orang-orang lain ciptakan, yakni olahraga yang paling indah di planet ini," imbuh dia.
8. Antonio Cassano
“Mustahil memikirkan kompetisi seperti itu. Klub-klub besar harus memahami bahwa sepak bola adalah milik semua orang,” kata mantan striker Timnas Italia, Antonio Cassano, di program Twitch Bobo TV.
“Tim-tim kecil tidak bisa dikesampingkan, saya akan meminta FIGC untuk menendang Inter, Milan dan Juventus keluar dari Serie A. Biarkan mereka memainkan liga mereka sendiri, dan mari kita lihat apa yang terjadi. Gravina harus melawan ini. Dua belas klub tidak bisa menguasai sepak bola," imbuh dia, seperti dilansir Football Italia.
Sumber: Berbagai sumber
Baca Juga
Duel Mesin Gol Persib Vs Borneo FC di BRI Liga 1: Tyronne atau Gaucho Lebih Tajam?
Rapor Pemain Lokal pada Dua Laga Home Timnas Indonesia di Kualifiaksi Piala Dunia 2026: Ridho Tak Tergantikan, Marselino Jadi Pahlawan
Adu Gemerlap Pemain Asing Persebaya Vs Persija di BRI Liga 1: Mewah! Panas di Tengah dan Depan