Florentino Perez: Mustahil Real Madrid dan Manchester City Di-banned dari Liga Champions

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 20 Apr 2021, 15:30 WIB
Presiden Real Madrid, Florentino Perez. (AFP/Gerard Julien)

Bola.com, Jakarta - Presiden Real Madrid, Florentino Perez, membalas ancaman UEFA bahwa klub-klub akan dikeluarkan dari Liga Champions karena bergabung dengan Liga Super Eropa yang memisahkan diri. Termasuk di antaranya adalah Real Madrid dan Manchester City yang masih berlaga di semifinal musim ini.

Seperti ramai diberitakan sejak Minggu, sebanyak 12 tim berencana meluncurkan Liga Super Eropa untuk menyaingi Liga Champions. Wacana tersebut disambut dengan kritik keras dari asosiasi, pemain, pendukung dan bahkan pemimpin politik.

Advertisement

Enam tim Liga Inggris, yakni Liverpool, Manchester United, Arsenal, Chelsea, Manchester City dan Tottenham Hotspur, telah bergabung dengan Real Madrid, Barcelona dan Atletico Madrid dan trio Italia Juventus, Inter Milan dan AC Milan. Mereka, secara otomatis, bercerai dengan Liga Champions, Asosiasi Klub Eropa (ECA) dan UEFA.

Kemudian FIFA, UEFA, dan asosiasi sepak bola mengutuk serta mengancam tim-tim yang 'berkhianat' bakal mendapatkan sanksi. Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, mengatakan pihaknya sedang bekerja untuk melarang klub yang memisahkan diri dan pemain mereka dari kompetisi "secepat mungkin", dan mendesak liga domestik untuk mengikutinya.

Namun Florentino Perez malah menyerang balik Ceferin. Menurutnya, itu adalah gertak sambal belaka.

"Itu adalah ancaman dari seseorang yang mengacaukan monopoli dengan properti," kata Perez, yang ditunjuk sebagai presiden ESL, dalam program televisi El Chiringuito.

"Real Madrid tidak akan tersingkir dari Liga Champions, jelas? Atau Manchester City, atau siapa pun."

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Monopoli UEFA?

Aleksander Ceferin (AFP/ARIS MESSINIS)

Tidak sampai di situ saja, Perez juga menuduh UEFA selama ini memonopoli sepak bola Eropa. Ia pun meminta badan sepak bola Benua Biru itu untuk lebih transparan.

"(Sanksi) Itu tidak akan terjadi. Saya tidak ingin membahas alasan hukum tetapi itu tidak akan terjadi. Itu tidak mungkin."

"Setiap pemain bisa benar-benar tenang karena itu tidak akan terjadi. UEFA sedang melakukan monopoli, padahal semuanya harus transparan. UEFA tidak memiliki citra yang baik dalam sejarahnya. Mereka harus terbuka untuk dialog dan tidak mengancam," tambahnya.

Sumber: The National News