Bola.com, Sleman - Berakhir sudah perjalanan PSS Sleman melaju jauh di Piala Menpora 2021. Langkah tim berjulukan Laskar Sembada itu harus terhenti di babak semifinal setelah disingkirkan Persib Bandung.
PSS Sleman tersingkir setelah kalah agregat gol 2-3 dari Maung Bandung pada babak semifinal. Tim asuhan Dejan Antonic itu kalah 1-2 di Sleman dan bermain sama kuat 1-1 di Solo. PSS masih punya kans menduduki peringkat ketiga dengan bertemu PSM pada Sabtu (24/4/2021).
Bahkan dalam dua pertandingan tersebut, PSS mampu lebih dulu unggul atas Persib Bandung. Sayangnya, keperkasaan Persib masih terlalu hebat untuk PSS.
Perjalanan PSS tampil di turnamen Piala Menpora menjadi pelajaran yang sangat berharga. Tidak hanya bagi pelatih Dejan Antonic, tapi juga para pemain untuk menatap masa depan yang lebih cerah.
Bola.com memiliki ulasan menarik mengenai beberapa catatan PSS Sleman selama mengarungi Piala Menpora 2021. Sekaligus menjadi bahan evaluasi sebelum tampil di kompetisi resmi musim 2021-2022. Berikut ulasannya:
Video
Telat Panas
PSS Sleman seperti menaiki kendaraan diesel di Piala Menpora ini, atau cukup terlambat panas. Mengawali turnamen dengan catatan kurang meyakinkan, yakni menelan kekalahan pada laga perdana.
Lalu keteteran mengatasi lawan yang di atas kertas seharusnya bisa ditaklukkan seperti Persela Lamongan dan Persik Kediri. Kemudian PSS lolos dari lubang jarum dengan mengalahkan pesaing terkuat di Grup C Piala Menpora 2021, Persebaya Surabaya, walau dengan gol dari titik putih.
Hingga di luar dugaan, PSS berhasil menyingkirkan tim kuat dan favorit, Bali United, pada babak delapan besar. Namun, PSS belum terbukti ampuh, meski menyingkirkan Bali United melalui drama adu penalti.
Momentum baru terjadi di fase semifinal. Permainan PSS berubah drastis pada babak ini, merepotkan Persib Bandung sebagai tim yang paling dijagokan. PSS menampilkan permainan lebih impresif, terbuka untuk menyerang, dan menghibur.
Persib dibuat kewalahan meski secara agregat unggul 3-2 atas PSS dalam dua kali pertemuan. Namun, penampilan PSS memang begitu menjanjikan dan menyulitkan lawannya dengan gaya permainan cepat serta tak kenal lelah.
Lini Depan Kurang Tajam
Meski mampu melaju jauh hingga ke babak semifinal, secara umum PSS Sleman miskin gol. Total tim Elang Jawa baru membukukan lima gol sejak fase grup hingga semifinal, atau dalam tujuh laga yang dilakoni.
Seperti diketahui, stok lini depan PSS di Piala Menpora kali ini memang cukup terbatas. Hanya ada beberapa pemain yang diplot sebagai penyerang murni, mengingat belum sepenuhnya skuat Elang Jawa terbentuk.
Setidaknya hanya ada tiga pemain bertipe striker murni yang ada di PSS saat ini. Mereka adalah Saddam Emiruddin Gaffar, Dwi Rafi Angga, dan Arsyad Yusgiantoro. Selebihnya adalah gelandang yang oleh pelatih Dejan Antonic digeser sedikit naik ke depan menggantikan peran striker.
Seperti Irfan Jaya yang aslinya adalah seorang winger kanan, Nicolas Velez sejatinya adalah second striker, juga sempat dijajal menjadi penyerang dalam strategi yang diterapkan Dejan. Begitu juga Irfan Bachdim yang beroperasi di penyerang kiri, sesekali masuk sedikit ke dalam.
Hanya sosok Saddam Emiruddin yang berhasil menjadi pembeda untuk lini depan PSS. Pemain muda ini menjadi momok bagi pertahanan Persib lantaran sukses dua kali menjebol gawang I Made Wirawan.
Pelatih Dejan Antonic juga sudah menegaskan bakal mendatangkan satu pemain asing lagi untuk posisi striker, sekaligus menambal kelemahan di barisan depan, setelah gelaran turnamen pramusim ini.
Tingkatkan Chemistry
Tim berlogo Candi Prambanan ini tampil dengan wajah berbeda untuk komposisi tim pada 2021. Banyak rekrutan baru yang mewarnai dan menambah kekuatan PSS Sleman.
Antarlini PSS melakukan perombakan besar sebagai cara meningkatkan kedalaman skuat. Miswar Saputra dan Adi Satryo melengkapi posisi kiper. Fabiani Beltrame dan Mario Maslac menambah kukuhnya kini belakang.
Kim Jeffrey Kurniawan, Irfan Jaya, dan Nicolas Velez yang juga pemain anyar PSS, makin menambah pilihan pelatih untuk memaksimalkan skenario permainan.
Mereka dikolaborasikan dengan pemain lama, seperti Bagus Nirwanto, Asyraq Gufron, Derry Rachman, Irkham Mila, hingga Irfan Bachdim. Praktis membuat seorang pelatih Dejan Antonic perlu membangun sebuah chemistry yang lebih kuat di timnya.
Jika pada awal turnamen, khususnya babak penyisihan grup, PSS belum terlihat pola permainannya, perlahan tapi pasti mulai padu, khususnya dalam dua pertemuan kontra Persib. Karakter dan skenario permainan yang diinginkan Dejan Antonic terlihat dengan jelas.
PSS punya banyak waktu memaksimalkan chemistry antarpemain sebelum menghadapi kompetisi resmi 2021.
Baca Juga
Rapor Penggawa Timnas Indonesia di Pekan Ke-11 BRI Liga 1: Sayuri Bersaudara Menggila, Egy Sukses Jadi Pahlawan
Media Vietnam Singgung Absennya Rafael Struick Jadi Kabar Buruk bagi Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
TC Timnas Indonesia di Bali untuk Piala AFF 2024 Diundur Setelah Pilkada, Dimulai 28 November 2024