Bola.com, Jakarta - Pemerintah Inggris menganggap kemunculan Liga Super Eropa sebagai masalah serius. Perdana Menteri Boris Johnson sampai turun gunung untuk menggelar rapat dengan federasi, Premier League, dan klub, Selasa (20/4/2021).
PM akan mengumpulkan perwakilan dari badan pengatur sepak bola dan kelompok penggemar untuk mencari cara bagaimana memblokir klub-klub top Inggris agar tidak memisahkan diri.
Enam dari klub top Inggris, Manchester United, Chelsea, Tottenham Hotspur, Arsenal, Manchester City, dan Liverpool, bergabung dengan enam lainnya membentuk Liga Super Eropa. Kabarnya, 12 klub itu sudah meneken kontrak 23 tahun dengan kompetisi tandingan Liga Champions itu.
"Setahun stadion kosong telah mengingatkan kita semua bahwa sepak bola tanpa penggemar adalah tontonan yang sama sekali lebih lemah," kata Johnson dikutip dari The Sun.
"Ini adalah permainan Anda - dan Anda dapat yakin bahwa saya akan melakukan semua yang saya bisa untuk memberikan titik terang pada rencana menggelikan ini."
Menteri Digital, Kebudayaan, Media dan Olahraga, Oliver Dowden mengancam akan menghentikan visa dan mendera mereka dengan pajak tambahan jika klub tetap melanjutkan rencana Liga Super Eropa.
"Langkah ini benar-benar bertentangan dengan semangat olahraga. Segelintir pemilik ingin membuat kompetisi tertutup klub elite berdasarkan kekayaan, dan pengakuan merek, bukan berdasarkan prestasi," kata Dowden.
Video
Gerakan 14 Klub Tersisa
Pemberontakan klub big six Liga Inggris itu juga memicu kemarahan 14 klub Premier League lainnya. Everton, Leeds United, sudah bersuara dan terang-terangan menyindir keenam klub tersebut.
14 klub Premier League yang tersisa bertemu hari ini untuk membahas bagaimana menangani enam lainnya dan bahkan dapat memerintahkan mereka untuk keluar dari kompetisi.
"Pemerintah sekarang sedang mempertimbangkan berbagai sanksi dan tindakan untuk menghentikan langkah ini. Kami tak ragu, jika mereka tidak dapat bertindak, kami akan melakukannya," tegas Dowden.
Dowden menegaskan, pemerintah Inggris tidak akan main-main dengan respons atas pemberontakan sepak bola melalui Liga Super Eropa.
Sumber: The Sun