Final Piala Menpora 2021: Dua Figur Kuat di Balik Evolusi Persib dan Persija Jadi Tim Mewah Nan Mentereng

oleh Abdi Satria diperbarui 21 Apr 2021, 06:30 WIB
Ilustrasi - Duel Si Kaya Persib Bandung Vs Persija Jakarta (Bola.com/Adreanus TItus)

Bola.com, Jakarta - Persija Jakarta dan Persib Bandung bakal saling sikut dan adu pamor di partai puncak Piala Menpora 2021, pada 22 dan 25 April. Sejak awal turnamen, kedua tim ini memang diprediksi paling berpeluang melengggang ke final karena memenuhi sejumlah kriteria.

Modal apik yang dimiliki Persib Bandung dan Persija Jakarta di antaranya materi pemain, persiapan tim serta dukungan manajemen yang solid.

Advertisement

Persija sempat dikejutkan oleh PSM Makassar yang melibas mereka dua gol tanpa balas pada matchday pertama Grup B di Stadion Kanjuruhan Malang. Tapi, setelah itu, tim Macan Kemayoran ibarat mesin diesel yang kian panas.  Setelah memuncaki klasemen Grup B, tim asuhan Sudirman itu melewati adangan Barito Putera di perempat final serta menyingkirkan PSM di semifinal.

Langkah Persib ke final sedikit lebih mulus dibandingkan Persija. Setelah menjadi juara Grup B, Maung Bandung berturut-turut memupus ambisi dua tim kuda hitam Persebaya Surabaya di 8 besar dan PSS Sleman di 4 Besar.

Menurut pengamat sepak bola asal Makassar, Tony Ho, kesuksesan kedua tim eks jawara Perserikatan terbilang wajar sesuai kriteria di atas. Sebelum turnamen pramusim digelar, kepada Bola.com, Tony menyebut tiga tim yang pantas jadi kandidat juara yakni Persib, Persija, dan Bali United.

Tim yang disebut terakhir tersingkir secara dramatis via adu penalti dari PSS pada babak 8 Besar. Materi mentereng dengan kualitas pemain merata di mata Tony memudahkan pelatih kedua tim meracik strategi sesuai lawan yang akan dihadapi.

"Itu semua tak lepas dari dukungan manajemen solid yang menjamin dan menyediakan fasilitas serta kebutuhan tim," terang Tony yang sudah mengantongi lisensi kepelatihan Pro-AFC itu.

Persib Bandung dan Persija beruntung dikelola oleh manejemen solid dengan dukungan figur yang kuat secara finansial serta gila bola. Siapa saja figur kuat di balik evolusi Persib dan Persija menjadi tim mewah nan mentereng? Berikut ulasannya:

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Nirwan Bakrie (Persija)

Nirwan Bakrie (kiri). (Bola.com)

Nirwan Bakrie yang dikenal sebagai konglomerat papan atas Indonesia ini memang tak terlibat langsung dalam jajaran manajemen Persija. Nirwan sebagai pemilik saham penuh menunjuk sejumlah orang kepercayaannya untuk mengelola Persija secara profesional.

Bersama manajemen yang didukung dana besar Nirwan, Persija meraih trofi juara Liga 1 2018 serta runner-up Piala Indonesia 2018/2019. Rekam jejak NDB, sapaan akrabnya, di pentas sepak bola Tanah Air terbilang panjang.

Ia memulainya dengan mendirikan Pelita Jaya yang berkiprah di Liga Sepak Bola Utama (Galatama), kompetisi semiprofesional pertama di Indonesia. Bersama Pelita, NDB menunjukkan cara mengelola sebuah tim sepak bola dengan baik. Ketika itu, Pelita memiliki kem latihan yang memiliki fasilitas lengkap di Sawangan Depok dan Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Belakangan, NDB menjadi figur penting di sepak bola nasional dengan berbagai program pembinaan yang didanainya seperti PSSI Primavera dan Baretti, tim anak-anak muda yang berlatih dan berkompetisi di Italia. Kemudian menyusul program sama yakni SAD Uruguay.

NDB juga pernah menjadi pengurus PSSI dengan menjadi Wakil Ketua Umum. Sebelum di Persija, NDB juga pernah mendanai Arema Cronus. Saat ini, selain Persija, NDB juga pemilik saham di klub A-league, Brisbane Roar.

 

3 dari 3 halaman

Glenn Sugita (Persib)

Direktur PT PBB, Glenn Sugita. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Sosok Glenn Sugita juga tak dilepaskan dari evolusi Persib. Saat ini, pendiri perusahaan investasi multinasional Northstar Group itu menjabat sebagai Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat yang mengelola manajemen tim Maung Bandung.

Keterlibatan Glenn di Persib bermula pada 2009, ketika terbit aturan Mendagri yang melarang penggunaan bantuan APBD untuk tim sepak bola. Situasi dan kondisi membuat Persib nyaris kolaps.

Bersama sejumlah pengusaha kakap seperti Pieter Tanuri, Kiki Barki, Erick Thohir dan Patrick Waluyo, Glenn membentuk konsorsium untuk menopang pendanaan operasional tim. Setelah konsorsium terbentuk, Persib pun dibanjiri sponsor besar seperti Yomart, PT Daya Adira Mustika (Honda), Sozzis So Nice, Evalube, Bank BTPN, Alfamart, dan Corsa.

Pembentukan konsorsium itu juga tak bisa lepas dari dukungan dan saran Dede Yusuf, Wakil Gubernur Jawa Barat saat itu. Nama Glenn mulai meroket ketika manajemen Persib mendatangkan Michael Essien, eks gelandang Real Madrid dan Chelsea pada 2017.

Meski belum berdampak signifikan secara prestasi, kehadiran Essien mendongkrak pamor Persib di level internasional yang otomatis memperkuat finansial klub.

Seperti Nirwan Bakrie, Glenn lebih banyak berperan di belakang layar. Kendali manajemen PT PBB dijalankan oleh Direktur Operasional, Teddy Tjahyono. Saat kompetisi berjalan, selain pelatih, rekan media juga lebih sering mengutip komentar Umum Muchtar, eks manajer Persib yang kini menjadi komisaris di PT PBB.