Bola.com, Jakarta - Di era sepak bola modern saat ini, jika selama 90 menit pertandingan skornya imbang, maka laga dilanjutkan dengan perpanjangan 2x15 menit. Jika skor tetap sama kuat maka laga diselesaikan dengan adu penalti. Sistem ini masih terus dipakai, termasuk pada Piala Eropa 2020.
Tapi, dulunya pertandingan bisa terhenti pada tengah-tengah waktu tambahan jika ada salah satu tim yang mencetak gol?
Ya itu merupakan contoh dari penerapan sistem golden goal. Jika di era sepakbola modern ini, jika ada tim yang mencetak gol pada babak tambahan waktu, maka pertandingan akan tetap dilanjutkan hingga 2 x 15 menit berakhir.
Namun pada sistem Golden Goal, jika ada tim yang mencetak gol terlebih dahulu pada babak tambahan waktu, maka pertandingan akan dihentikan seketika itu juga dan mendaulat tim yang mencetak gol sebagai pemenang laga.
Secara sederhana, definisi aturan Golden Goal adalah memberikan kemenangan otomatis pada kesebelasan yang mencetak gol terlebih dahulu di babak perpanjangan waktu.
Sistem Golden Goal itu mulai dikenalkan oleh FIFA pada 1993. Namun, sistem itu baru benar-benar diterapkan di lapangan tiga tahun setelahnya pada Piala Eropa 1996. Tidak tanggung-tanggung, kejadian ini terjadi pada partai final Euro 1996 yang mempertemukan Jerman dan Republik Ceska.
Sampai 90 menit pertandingan berlangsung, tidak ada pemenang di antara kedua tim setelah gol Patrik Berger dibalas oleh Oliver Bierhoff di menit ke-73. Alhasil wasit memutuskan melanjutkan pertandingan ke babak tambahan waktu. Baru lima menit babak tambahan waktu pertama berjalan, wasit sudah meniupkan peluit panjang setelah Olivier Bierhoff kembali mencetak gol ke gawang Petr Kouba.
Gol tersebut resmi menjadi Golden Goal pertama sepanjang sejarah sepak bola khususnya pada kompetisi internasional. Wasit tidak memainkan sisa 25 menit waktu tambahan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Berkah Prancis di Piala Eropa 2000
Golden Goal sejatinya sudah digunakan di sepak bola Amerika Serikat pada awal 1970-an. Istilah yang digunakan saat itu adalah “sudden death” atau “kematian mendadak”.
Biasanya tim yang kebobolan akan terpukul begitu keras seolah mereka mati mendadak. Sistem tersebut masih bisa dipakai di Piala Eropa 2000.
Pada final Piala Eropa 2000, tim yang mendapat berkah dari sistem sudden death adalah Timnas Prancis. Berkat golden goal David Trezeguet, Prancis berhasil menundukkan Italia 2-1 di partai final.
Saat itu, Italia sebenarnya unggul lebih dulu melalui Marco Delvecchio pada menit ke-55. Skor itu bertahan hingga menit ke-94. Saat pertandingan hampir berakhir, Les Bleus mampu menyamakan skor lewat gol Sylvain Wiltrod. Alhasil, laga berlanjut ke sudden death. Trezeguet berhasil membobol jala Prancis dan memastikan kemenangan.
Setelah itu, golden goal tak pernah dipakai lagi di Piala Eropa, juga di turnamen lain.
Sumber: berbagai sumber