Bola.com, Jakarta - Beberapa waktu lalu, UEFA telah meresmikan format baru. Keputusan ini dibuat setelah wacana Liga Super Eropa mengemuka. Tapi pertanyaannya, seperti apakah format baru tersebut? Ada jaminan bakal lebih seru?
Format baru Liga Champions akan efektif dimulai pada 2024 mendatang. Satu hal paling mencolok adalah penambahan jumlah peserta dari 32 tim menjadi 36 tim.
Tanpa terbagi menjadi delapan grup, sistem yang digunakan bernama 'Swiss system'. Jadi, alih-alih menghadapi tiga klub dalam satu grup dan menjalani laga home and away, tiap tim bakal bertanding sebanyak 10 kali, menghadapi lawan yang berbeda, berdasarkan seeding yang ditentukan melalui nilai koefisien klub.
Delapan tim terbaik akan lolos otomatis ke fase gugur. Sementara tim-tim yang menduduki posisi sembilan sampai 24 akan bertanding lagi dua leg, dan pemenangnya akan bergabung dengan delapan tim yang sudah lolos.
Setelah bertanding sebanyak 10 kali, tim berperingkat 25-36 akan 'tereliminasi'.
Dengan begini, jumlah pertandingan total dari fase grup hingga final Liga Champions akan bertambah dua kali lipat, dari 125 menjadi 225 pertandingan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Penjelasan Swiss System
Swiss system biasa digunakan dalam kompetisi catur. Sistem ini pertama kali diperkenalkan pada sebuah turnamen catur di Swiss pada 1895. Secara garis besar, Swiss system mengkombinasikan round robin dan knock-out.
Namun, ada sejumlah perbedaan dari round robin dan Swiss system. Tidak semua tim akan saling bertemu dalam sebuah pertandingan.
Sama seperti peraturan saat drawing, tiap tim akan di-seeding dan mendapatkan status unggulan atau non-unggulan. Ini ditentukan berdasarkan rating.
Tim dengan seeding teratas akan bertemu dengan seeding terbawah. Pemenang kemudian akan berjumpa dengan pemenang, dan yang kalah akan bertemu dengan yang kalah.
Baca Juga