Nasib Pelatih Caretaker di Piala Menpora 2021: Kembali ke Posisi Semula Saat Liga 1 Bergulir

oleh Iwan SetiawanAbdi SatriaAditya WanyMuhammad Adi Yaksa diperbarui 28 Apr 2021, 09:30 WIB
Ilustrasi - Syamsudin Batola, Sudirman, Kuncoro (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Sudah bukan menjadi rahasia lagi jika beberapa tim peserta Piala Menpora 2021 memutuskan untuk menunjuk asisten pelatih atau pelatih sementara hanya untuk turnamen pramusim itu. Lalu bagaimana setelah sang pelatih selesai membimbing timnya? Apakah klub tertarik untuk melanjutkan tugasnya di Liga 1 2021 mendatang?

Tercatat ada lima tim yang sempat mengutus sang asisten pelatih untuk menangani tim di Piala Menpora 2021, yaitu Persija Jakarta, Persela Lamongan, Arema FC, PSM Makassar, dan PSIS Semarang.

Advertisement

Klub terakhir hanya mengutus Imran Nahumarury saat persiapan karena pada akhirnya Dragan Djukanovic kembali dari negara asalnya untuk membimbing PSIS di Piala Menpora.

Sementara itu, empat klub lain benar-benar ditangani oleh peran asisten yang naik level menjadi pelatih kepala di turnamen pramusim ini, mulai dari Sudirman bersama Persija, Didik Ludianto di Persela Lamongan, Kuncoro di Arema FC, dan Syamsuddin Batola di PSM Makassar.

Sudirman dan Syamsudin Batola berhasil mengantar tim asuhannya masing-masing lolos dari fase grup, di mana Persija akhirnya menjadi juara Piala Menpora 2021 sementara PSM Makassar menjadi semifinalis.

Tapi Didik Ludianto dan Kuncoro harus puas hanya membimbing tim asuhannya, yaitu Persela Lamongan dan Arema FC, pulang lebih cepat setelah fase grup berakhir.

Dengan hasil yang diraih masing-masing tim di Piala Menpora 2021, bagaimana nasib para asisten yang naik level di turnamen pramusim ini? Apakah klub akan memberikan kontrak sebagai pelatih kepala untuk Liga 1 2021?

Video

2 dari 2 halaman

Lisensi Jadi Kendala

Piala Menpora - Didik Ludianto, Kuncoro, Syamsuddin Batola (Bola.com/Adreanus Titus)

Piala Menpora 2021 boleh dibilang memang menjadi berkah tersendiri bagi Sudirman, Syamsuddin Batola, Kuncoro dan Didik Ludiyanto. Alasannya, mereka yang biasa menjadi asisten pelatih, atau pelatih tim muda, kini menangani tim senior berkompetisi di turnamen pramusim.

Jam terbang saat menangani tim senior di turnamen pramusim ini tentu sangat penting bagi pengalaman para pelatih tersebut dalam kariernya. Namun, boleh dibilang keempatnya kini sama-sama dihadapkan dengan kendala besar jika ingin menjadi pelatih kepala di Liga 1 2021. Kendala itu bernama lisensi kepelatihan.

Baik Sudirman, Kuncoro, Syamsudin Batola, dan Didik Ludianto saat ini tercatat baru memiliki lisensi kepelatihan A AFC. Sementara dari pembicaraan mengenai Liga 1 2021, syarat lisensi bagi pelatih kepalanya adalah selevel AFC Pro. Hal tersebut yang membuat keempat pelatih tersebut sulit untuk percaya diri dan menunggu arahan dari manajemen klub.

Pelatih Persija Jakarta, Sudirman, mengangkat trofi usai menjuarai Piala Menpora 2021 di Stadion Manahan, Solo, Minggu (25/4/2021). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

"Saya dan manajemen belum pernah berbicara sejauh itu. Sementara ini, saya melatih Persija Jakarta sampai Piala Menpora," kata Sudirman.

"Dalam kompetisi ada regulasi, klub minimal dilatih oleh pelatih berlisensi Pro AFC. Saya tidak bisa bilang akan terus di Persija Jakarta. Semua tergantung dari situasnya," lanjut pelatih yang membawa Persija menjuarai Piala Menpora 2021 itu.

Sementara itu, Persela Lamongan memang hanya menunjuk Didik Ludianto sebagai pelatih kepala di Piala Menpora. Tak berbeda dengan Sudirman, Didik saat ini juga masih mengantongi lisensi A AFC.

Pelatih Persela Lamongan Didik Ludianto. (Foto: Bola.com/Ikhwan Yanuar)

“Didik untuk kompetisi kembali sebagai asisten pelatih. Seandainya kompetisi nanti berjalan, kami berusaha memenuhi syarat dari LIB. Misalnya, syaratnya harus AFC Pro, kami mencari pelatih untuk lisensi tersebut,” ucap Edy Yunan Achmadi, manajer Persela, kepada Bola.com, Rabu (17/3/2021)

Berbeda dengan asisten pelatih yang lain, Syamsuddin Batola yang mengantar PSM Makassar mencapai semifinal Piala Menpora 2021 sejatinya adalah Direktur Teknik Akademi PSM di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Ketika Liga 1 2021 bergulir, Syamsudin juga belum bisa menangani PSM lantaran sampai saat ini lisensinya pun baru A AFC. Tentunya, seperti klub lain, PSM harus mencari pelatih kepala yang baru dengan lisensi yang lebih tinggi untuk Liga 1 2021.

Pelatih PSM Makassar, Syamsuddin Batola, mengamati permainan anak asuhnya saat melawan Borneo FC Samarinda pada laga Piala Menpora 2021 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Rabu (31/3/2021). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Sementara Arema FC menunjuk Kuncoro, yang sebenarnya adalah asisten pelatih, menjadi pelatih kepala di Piala Menpora 2021 lantaran tidak berani memberikan kontrak kepada pelatih asing. Manajemen Singo Edan tidak mau ambil risiko mengikat pelatih baru selama belum ada jaminan Liga 1 2021 bergulir.

Sampai saat ini posisi Kuncoro masih tetap pelatih sementara di Arema. Namun, rencananya setelah Idulfitri mendatang, pelatih dengan lisensi B AFC itu akan kembali ke posisi asisten pelatih. Kabarnya, setelah Idulfitri, Arema FC sudah akan memiliki pelatih kepala yang baru.

"Sejak awal kami menunjuk Kuncoro sebagai pelatih sementara. Kami harus punya pelatih di Liga 1. Kuncoro belum memenuhi regulasi, jadi dia akan kembali ke posisinya sebagai asisten," tegas General Manajer Arema FC, Ruddy Widodo.

Pelatih Arema FC, Kuncoro, mengamati anak asuhnya saat melawan Persikabo 1973 pada pertandingan Piala Menpora 2021 di Stadion Manahan, Solo, Minggu (21/3/2021). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Berita Terkait