Bola.com, Jakarta - Apa yang menarik dari Grup C Piala Eropa 2020 atau Euro 2020? Grup ini bisa dilabeli sebagai sarangnya kuda hitam turnamen. Ada dua tim yang kerap disebut-sebut bisa berperan sebagai tim kejutan pada turnamen ini, yaitu Ukraina dan Makedonia Utara.
Namun, sebelum berbicara tentang tim kuda hitam, tak ada salahnya membahas sang favorit di Grup C, yaitu Belanda.
Timna Belanda kembali ke persaingan sepak bola Eropa setelah memastikan tiket Piala Eropa 2020. Belanda lolos ke Euro 2020 dengan status runner-up Grup C di bawah Jerman.
Pada edisi sebelumnya di Prancis, skuat Oranje gagal lolos ke putaran final. Kali ini, Belanda bakal hadir dengan komposisi tim yang berisi deretan pemain yang sedang naik daun di Eropa.
Di lini belakang, Belanda sayangnya kemungkinan kehilagan Virgil van Dijk, yang mengalami cedera panjang di Liverpool. Namun, Belanda punya Matthijs de Ligt. De Ligt menjadi satu di antara pemain Belanda yang menjadi properti panas di klub Eropa pada bursa transfer tahun lalu.
Belanda mempunyai kekuatan di lini tengah. Mereka bakal mengandalkan gelandang Liverpool, Georginio Wijnaldum serta dua pemain muda, Donny van de Beek (Ajax) dan Frenkie de Jong (Barcelona).
Pada perjalanan menuju putaran final Piala Eropa 2020, Belanda bersaing ketat dengan Jerman. Kedua tim saling mengalahkan pada laga kualifikasi.
Namun, pada laga ketujuh di kualifikasi, Belanda bermain imbang tanpa gol kontra Irlandia Utara. Sedangkan Jerman memenangi semua pertandingan dan lolos sebagai juara grup.
Timnas Belanda diprediksi bakal memanaskan persaingan Euro 2020, dengan komposisi tim yang lebih segar dan perjalanan yang lumayan mulus ke putaran final.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Ancaman Ukraina
Ukraina layak dianggap sebagai calon kuda hitam pada Piala Eropa 2020. Mereka finis di puncak grup kualifikasi Euro 2020 yang juga berisi Portugal dan Serbia, hanya kebobolan empat gol dalam delapan pertandingan, mencetak 17 gol dan tidak terkalahkan sepanjang 2019. Jadi apa alasan kesuksesan mereka?
Di mata pengamat ini, kesuksesan mereka berkat kombinasi dari pertahanan yang ketat dan kekompakan pemain yang dipilih oleh manajer Andriy Shevchenko.
Tiga belas dari skuad yang dipilih untuk pertandingan persahabatan mereka, melawan Polandia dan Prancis pada bulan Maret yang kemudian dibatalkan, hanya berasal dari klub: Shakhtar Donetsk dan Dynamo Kiev. Alhasil, kekompakan di tim mudah terbentuk.
Ukraina memiliki banyak pilihan pemain di sektor serang dan berpengalaman, yang mampu memanfaatkan peluang dari pertahanan yang paling rapat. Skuad utama mereka tidak diperkuat pemain sehebat striker legendaris Andriy Shevchenko yang sekarang menjadi pelatih kepala mereka.
Tetapi, jangan pernah memandang sebelah mata duo Premier League, Oleksandr Zinchenko dan Andriy Yarmolenko. Keduanya bisa menjadi senjata yang membahayakan barisan pertahanan lawan.
Jangan Pandang Remeh Makedonia Utara
Makedonia Utara juga layak jadi sorotan, karena bukan tak mungkin mencuat sebagai kuda hitam. Makedonia merupakan satu dari empat klub terakhir yang lolos ke putaran final Piala Eropa 2020 lewat jalur playoff. Tiga klub lainnya adalah Hungaria, Slovakia, dan Skotlandia.
Melenggang ke putaran final Euro 2020 merupakan sejarah baru bagi Makedonia Utara. Negara yang baru merdeka 27 tahun silam itu berhasil tampil di putaran final Piala Eropa 2020 untuk kali pertama.
Gara-gara perjalanan yang tidak mudah menuju Piala Eropa 2020, bukan tidak mungkin Makedonia Utara akan main ngotot dan mengejutkan tiga tim lainnya, Belanda, Austria dan Ukraina.
Sementara itu, kesuksesan Austria lolos ke Euro 2020 sejatinya tidak mengejutkan. Sebab, dari segi materi pemain, Austria punya kualitas yang cukup bagus. Banyak pemain kunci Das Team yang berkiprah di Bundesliga dengan reputasi yang bagus.
Dari penjaga gawang hingga penyerang, ada pilar Austria yang bermain di Bundesliga. Di bawah mistar ada nama Pavao Pervan yang bermain di Vfl Wolfsburg. Lalu, ada Aleksandar Dragovic dari Bayer Leverkusen yang menjadi pilar di lini belakang.
Dengan skuad yang dimiliki, Austria punya peluang besar untuk lolos dari fase Grup Euro 2020. Pada babak grup, Austria berada di Grup C bersama Belanda, Ukraina, dan satu negara yang akan lolos dari babak playoff.
Profil Singkat Pelatih
Frank de Boer (Belanda)
Frank de Boer relatif belum lama menagani Timnas Belanda. Dia baru ditunjuk menakhodai Tim Oranye pada 24 September 2020 untuk menggantikan Ronald Koeman yang hengkang ke Barcelona.
Dia punya waktu yang relatif singkat untuk menguatkan tim yang ditinggalkan Ronald Koeman.
Baginya, masuk kepelatihan Timnas Belanda bukan hal baru. Pada 2010, dia pernah menjadi asisten pelatih Bert van Marwijk di Timnas Belanda. Setelah itu, De Boer ditunjuk melatih tim muda Ajax Amsterdam. Dia lalu promosi ke tim senior dan berhasil mempersembahkan trofi Eredivisie empat musim berturut-turut (2011-2014).
Mampukah Frank de Boer membawa Belanda berjaya di Euro 2020?
Andriy Shevcehnko (Ukraina)
Andriy Shevchenko merupakan seorang striker brilian yang memenangkan Liga Champions 2003 dan Ballon d'Or 2004 saaat di AC Milan. Dia menghuni peringkat kelima dalam daftar pencetak gol sepanjang masa Liga Champions dengan 67 gol.
Bukan fenomena baru (lihat Mark Hughes dan Marco van Basten), melatih tim nasionalnya adalah pekerjaan manajerial senior pertama Shevchenko.
Selama bermain, Sheva menyerap pengalaman dari pelatih-pelatih hebat seperti José Mourinho, Carlo Ancelotti, Fatih Terim, Alberto Zaccheroni, dan ahli taktik terhebat di negaranya Valeriy Lobanovskyi, yang dianggap sebagai pemikir terkemuka sepak bola.
Sejauh ini, Shevchenko telah memenangkan tepat setengah dari 42 pertandingannya sejak ditunjuk pada Juli 2016. Selama ditanganinya, Ukraina mencetak rata-rata satu gol setiap 66 menit. Keberhasilan terbesarnya hingga saat ini adalah mencapai Euro 2020 tanpa terkalahkan dan mengambil empat poin dari juara bertahan Portugal, termasuk kemenangan 2-1 di kandang.
Franco Foda (Austra)
Selama hari-harinya bermain, Foda mengukir karier yang cukup sukses di Bundesliga, bersama dengan Kaiserslautern, Bayer Leverkusen dan Stuttgart, sementara juga mendapatkan pengakuan internasional, mengumpulkan dua caps untuk Jerman Barat, kemudian ditangani Franz Beckenbauer.
Sejak gantung sepatu, CV manajerial Foda telah menikmati masa panjang dengan klub Austria Sturm Graz. Ia awalnya memulai sebagai asisten manajer, sebelum mengambil kendali pada 2006. Ia memegang posisinya selama enam tahun dan mendalangi kesuksesan Liga Austria pada saat itu. .
Dia kembali ke klub pada 2014 setelah sempat sebentar di Kaiserslautern, dan pekerjaannya di Austria akhirnya membuat hirarki nasional tergod. Ia ditunjuk sebagai pelatih kepala setelah Marcel Koller tidak meneruskan kerja sama.
Igor Angelovski (Makedonia Utara)
Angelovski ditunjuk sebagai pelatih Makedonia Utara pada Oktober 2015 setelah dua tahun memimpin Rabotnički. Klub tersebut diantarnya meraih gelar ganda domestik dan sepasang kemenangan Piala Makedonia. Setelah meloloskan Makedoa ke Piala Eropa 2020, sangat patut disimak kelanjutan kiprah Angelovski bersama Makedonia Utara.
Sumber: UEFA, Squawka