Bola.com, Jakarta - Bayern Munchen secara mengejutkan menggaet Julian Nagelsmann sebagai pelatih baru mereka yang menggantikan Hansi Flick untuk musim depan. Mereka merogoh kocek cukup dalam untuk mendaratkan sang pelatih muda.
Saat ini, Nagelsmann masih berstatus sebagai pelatih dari klub Bundesliga, RB Leipzig.
Nagelsmann akan pindah dari RB Leipzig ke Allianz pada awal musim mendatang, tepatnya pada 1 Juli 2021. Kontraknya bersama Leipzig dipastikan berakhir pada 30 Juni 2021 mendatang.
Ia dikenal sangat handal dalam mengembangkan pemain muda bertalenta serta memiliki pemahaman taktik yang bagus.
Sehingga, Nagelsmann merupakan pilihan yang tepat untuk menggantikan peran Flick di Bayern Munchen untuk musim depan.
Video
Termuda di Bundesliga
Julian Nagelsmann merupakan pelatih termuda dalam sejarah Bundesliga. Saat masih berusia 28 tahun, Nagelsmann ditunjuk sebagai pelatih Hoffenheim pada Februari 2016.
Ia menggantikan peran Huub Stevens yang kala itu mengundurkan diri karena alasan kesehatan. Saat itu, Hoffenheim berada di posisi ke-17 klasemen dan terancam terdegradasi dari Bundesliga. Namun, Nagelsmann berhasil menyelamatkan Hoffenheim terhindar dari degradasi.
Juru taktik asal Jerman itu juga tercatat telah menunjukkan kesuksesannya bersama RB Leipzig. Ia berhasil membawa tim lolos ke babak semifinal Liga Champions 2019-2020 ketika masih berusia 33 tahun.
Pensiun Dini sebagai Pemain
Julian Nagelsmann lahir di kota Landsberg am Lech. Bakatnya ditemukan ketika Nagelsmann mengawali karier sebagai pemain. Ketika berusia 17 tahun itu, ia bermain untuk tim muda 1860 Munich.
Namun ketika berusia 20 tahun, karirnya berakhir begitu cepat akibat cedera lutut parah. Cedera lutut yang dialaminya tersebut tak lama setelah ia bergabung dengan FC Augsburg.
“Saya tidak ingin berurusan lagi dengan sepak bola,” kata Nagelsmann mengenang karirnya. “Sangat menyedihkan bagi saya bahwa saya harus mengakhiri karir saya begitu muda." Ucap Nagelsmann di masa-masa bermainnya.
Metode Modern saat Melatih
Ketika menangani Hoffenheim, Nagelsmann memanfaatkan teknologi modern dalam pelatihan tim. Pelatih berusia 33 tahun itu, menggunakan drone dan kamera untuk merekam pergerakan skuatnya.
Tak hanya itu ia juga memasang layar besar di sisi area lapangan untuk melihat video rekaman pertandingan. Sistem itu bekerja dengan adanya empat kamera, yakni dua dari masing-masing gawang dan dua lagi dari menara tinggi.
Rekaman video tersebut nantinya dapat ditampilkan di layar besar untuk mengetahui pergerakan, kekurangan pemain dari segi posisi. Sehingga, dengan cara ini Nagelsmann dapat memberi penjelasan detail kepada pemainnya.
Mengidolai Guardiola
Sosok inspirasi Nagelsmann datang dari mantan manajer Bayern Munchen yang kini menangani Manchester City, yakni Pep Guardiola. Namun, sosok yang berpengaruh besar bagi karirnya adalah Thomas Tuchel yang kini membesut tim Chelsea.
Pasalnya, Tuchel merupakan mantan pelatihnya ketika dia bermain untuk FC Augsburg pada tahun 2007. Sehingga, Nagelsmann banyak mendapatkan ilmu kepelatihan dari sosok Tuchel. "Saya belajar banyak dari dia." Kata Nagelsmann.
Taktik yang Amat Lentur
Nagelsmann dikenal sebagai pelatih yang dapat bermain dalam sejumlah formasi, baik itu dari tiga bek maupun empat bek. Tak hanya itu, ia juga bisa bermain dengan formasi yang menggunakan target man di lini depan ataupun tanpa penyerang tengah sama sekali.
Hal inilah membuat tim yang dipegang Nagelsmann sangat sulit untuk diprediksi dari pihak lawannya. Terkadang, ia sering membingungkan lawannya dengan menerapkan formasi yang aneh ketika susunan pemain dirilis.
Ia tak takut untuk mengubah strategi di awal pertandingan ketika rencana awalnya itu tidak berjalan dengan sesuai yang dipikirkan.
Sumber asli: Berbagai sumber
Disadur dari: Bola.net (Muhammad Ibnu Prasetyo, Published 28/4/2021)