Bola.com, Jakarta - PSG yang lolos ke semifinal Liga Champions 2020/2021 setelah mengandaskan Bayern Munchen sebagai juara bertahan harus menelan kekecewaan pada leg 1, Kamis (29/04/2021) dini hari WIB.
Tampil di markas mereka, Parc Des Princes, PSG harus menyerah dengan skor 1-2 dari Manchester City. Tidak bisa dimungkiri, PSG dalam situasi terjepit untuk leg kedua yang berlangsung di kandang anak asuh Pep Guardiola.
Pada laga ini, PSG Sempat unggul terlebih dahulu di babak pertama berkat sundulan Marquinhos. Kemudian Manchester City membalikkan keadaan pada babak kedua via gol Kevin De Bruyne dan Riyad Mahrez.
Pelatih PSG, Mauricio Pochettino menyebut sangat memalukan buat mereka kalah di kandang sendiri. "Ada dua babak yang berbeda, kami melakukannya dengan baik di babak pertama tetapi sulit untuk menyingkirkan tim seperti City," ujarnya mengutip dari BT Sport via BBC.
"Kami pantas untuk unggul tetapi mereka lebih baik dari kami dan mendominasi babak kedua. Dua gol itu adalah kecelakaan, tetapi mereka menciptakan lebih banyak peluang dari kita."
"Dua gol itu sangat mengecewakan. Sulit untuk diterima tapi itu bisa terjadi, dan itu terjadi di semifinal. Sangat menyakitkan," lanjutnya.
Mauricio Pochettino sendiri tidak bisa menjelaskan alasan timnya tampak mengendur di babak kedua. Sebaliknya Manchester City begitu dominan.
"Sulit untuk menjelaskan mengapa mereka lebih baik tetapi kami lebih baik di babak pertama. Sulit untuk mengatasinya, kondisi fisik mereka, mereka lebih agresif," ujar eks pelatih Tottenham Hotspur itu.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Komentar Pep Guardiola
Sementara itu, pelatih Manchester City, Pep Guardiola turut mengungkapkan kunci kemenangan timnya atas PSG.
"Kami memulai pertandingan dengan baik tetapi secara umum, kami malu-malu. Kami tidak bisa berekspresi. Semua pemain coba bermain aman dan tidak memiliki kepribadian untuk ditunjukkan. Itu sebabnya kami sangat pemalu," kata Pep Guardiola saat diwawancara BBC Radio 5 Live.
"Tapi 10-15 menit terakhir babak pertama kami mulai bermain bagus. Kami lebih agresif tanpa bola. Babak kedua jauh lebih baik dalam hal merebut kembali bola dengan cepat."
"Kami memiliki gairah dengan bola dan kami menemukan gol. Kami bahkan bisa mencetak lebih banyak gol," lanjut juru taktik asal Spanyol itu.
Sumber: BBC/BT Sport