Bola.com, Jakarta - PT Liga Indonesia Baru (LIB) berburu dengan waktu untuk bisa mendapatkan izin penyelenggaraan Liga 1 2021/2022. Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, berharap perizinan dari Polri bisa keluar pada awal Mei 2021.
Hal itu disebut adalah waktu yang ideal untuk mengetahui kepastian nasib Liga 1 2021/2022. Akhmad Hadian Lukita berharap izin bisa keluar dua bulan menjelang kick-off Liga 1 yang rencananya bergulir pada 3 Juli 2021.
"Kami mengharapkan bisa keluar pada awal Mei. Belajar dari Piala Menpora perizinan minta dipenuhi satu bulan sebelum digelar, akan tetapi tidak cukup. Apalagi ini liga yang cukup panjang yakni hampir setahun sampai Maret 2022," kata Akhmad Hadian Lukita.
Klub-klub peserta juga sudah menuntut kepastian Liga 1 2021/2022. Akhmad Hadian Lukita menyebut, pihaknya sedang berusaha keras agar perizinan bisa secepatnya keluar dari Polri.
"Jadi, kami minta dua bulan sebelumnya untuk bisa keluar izin. Klub-klub juga sudah meminta kepastian soal itu. Kami akan mulai rapat lagi di PSSI untuk mengurus izin," tegas Akhmad Hadian Lukita.
Pengurusan izin Liga 1 2021/2022 memang tidak ada aturan pastinya. Perizinan akan keluar tergantung hasil kajian dan rekomendasi dari pihak-pihak tertentu.
"Nanti pasti ada diskusi lagi dengan Kemenpora, PSSI, Satgas COVID-19, dan Kepolisian. Sebelum izin keluar akan ada rakor lagi. Kami akan mempresentasikan lagi, setelah itu akan dibawa rakor internal Polri dan itu nanti izinnya Liga 1 2021/2022 akan keluar seperti apa," tegas Akhmad Hadian Lukita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Ubah Format
PT Liga Indonesia Baru (LIB) juga berencana mengubah format Liga 1 2021/2022. Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, menyebut Liga 1 2020/2021 berencana mengadopsi sistem bubble atau gelembung seperti Piala Menpora 2021.
Pengubahan format Liga 1 2021/2022 direncanakan untuk bisa menekan penyebaran COVID-19 yang masih tinggi di Indonesia. Namun, rencana tersebut belum final karena masih akan dibahas bersama PSSI dan seluruh klub peserta kompetisi.
"Masih kami coba dan harapkan menghindari risiko yang paling berat atau kami coba yang tidak ada risiko karena kalau membuat format seperti kandang-tandang biasa itu kami melihat masih ada risiko," kata Akhmad Hadian Lukita.
Format bubble seperti ini mirip dengan yang dilakukan Piala Menpora 2021. Artinya, Liga 1 2021/2022 berencana digelar terpusat pada satu pulau untuk meminimalisir risiko terbentuknya klaster baru COVID-19.
"Makanya akan pakai sistem gelembung lagi, tinggal dilihat nanti digelar di mana. Seperti home tournament, akan tetapi nanti akan disebar ke titik-titik tertentu. Kelihatannya di Jawa, namun untuk itu tergantung masukan dari semua pihak nantinya," tegas Akhmad Hadian Lukita.
Baca Juga
Efek Nataru, Timnas Vietnam Harus Dibagi Dua Kloter setelah Menjalani Leg Pertama Semifinal Piala AFF 2024
10 Wonderkid Pilihan Lionel Messi dan Nasibnya Sekarang: Ada Timo Werner dan Pinjaman Abadi
Cerita Para Raksasa yang Tenggelam di Pegadaian Liga 2 2024/2025: Berjuang Lolos dari Ancaman Degradasi