Andriy Shevchenko Ngebocorin Tingkah Kocak Filippo Inzaghi Jelang Final Liga Champions 2003

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 02 Mei 2021, 10:15 WIB
Filippo Inzaghi. (AFP PHOTO / GIUSEPPE CACACE)

Bola.com, Jakarta - Mantan striker AC Milan, Andriy Shevchenko, mengungkapkan apa yang dia pikirkan sebelum melakukan tendangan penalti yang menentukan di Final Liga Champions 2003 melawan Juventus. Ia juga menceritakan apa yang dilakukan rekan setimnya kala itu, Filippo Inzaghi, pagi sebelum pertandingan.

Andriy Shevchenko kini menjadi pelatih tim nasional Ukraina usai memutuskan gantung sepatu sebagai pesepak bola. Segudang pengalaman dimiliknya, terutama di pentas Liga Champions bersama AC Milan.

Advertisement

Shevchenko memenangkan dua Liga Champions di AC Milan, yang pertama pada tahun 2003, ketika Rossoneri mengalahkan Juventus melalui adu penalti. Sheva, sapaan karibnya, mencetak gol penentu kemenangan.

"Saya selalu memiliki keraguan tetapi tidak pernah takut. Saya memikirkan banyak hal ketika saya akan mengambil penalti. Masa kecil saya di Chernobyl, teman-teman saya yang meninggal, semuanya," katanya kepada Corriere dello Sera.

"Saya berkata, 'Jangan berubah pikiran setelah Anda memutuskan arah tembakan penalti'. Saya ingat saya meletakkan lidah saya di bibir saya, dan saya menyadari mulut saya benar-benar kering. Saya menatap wasit karena suara bising fans menutupi semua hal lainnya dan saya belum mendengar peluit. Dia mengangguk padaku, dan saya mulai.

"Saat bola setengah jalan, saya melihat Buffon bergerak ke arah yang berlawanan. Saya mengerti sebelum orang lain bahwa itu dilakukan, kenanganitu akan tetap selamanya," ujar Andriy Shevchenko lagi.

Video

2 dari 3 halaman

Tingkah Kocak Inzaghi

1. Filippo Inzaghi. Striker kelahiran 9 Agustus 1973 ini selama berkiprah di Liga Champions telah mencetak 50 gol untuk 2 klub yang dibelanya, Juventus dan AC Milan. Bersama AC Milan meraih 2 trofi Liga Champions, yaitu pada mmusim 2002/2003 dan 2006/2007. (AFP/Carlo Baroncin)

Mantan striker itu bermitra dengan Filippo Inzaghi di lini depan di tim legendaris Milan itu. Pagi sebelum pertandingan dimulai, Sheva melihat 'Pippo' berlatih serealistis mungkin.

“Pippo terobsesi dengan sepak bola. Pagi sebelum Final, saya bangun dan melihat ke luar kamar saya. Kami menginap di hotel dekat lapangan golf. Saya melihat seseorang berlari sendirian, membuat beberapa gerakan dan melihat sekeliling untuk melihat apakah wasit yang tak terlihat meniup peluit karena offside."

"Dia berlatih mencetak gol dan melakukan selebrasi imajiner. Orang itu adalah Pippo."

Sumber: Football Italia

3 dari 3 halaman

AC Milan Terhempas dari Empat Besar

Berita Terkait