Bola.com, Jakarta - Hasil rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada 3 Mei 2021 menetapkan bahwa Liga 1 musim ini tanpa degradasi. Kebijakan ini dibuat demi mengakomodir permintaan mayoritas peserta.
Anggota Exco PSSI, Hasani Abdulgani menjelaskan, keputusan dari rapat Exco PSSI tersebut belum disampaikan kepada semua klub. Pihaknya baru akan memberitahu pada saat manajer meeting Liga 1 nanti.
"Belum. Nanti saat manajer meeting Liga 1 akan disampaikan. Keputusannya belum resmi, tapi hasil dari perbincangan kami saat rapat Exco PSSI, ada masukan soal ini karena banyak sekali surat masuk ke Kesekjenan PSSI," kata Hasani ketika dihubungi Bola.com, Kamis (6/5/2021).
"Kesekjenan PSSI melempar permintaan itu ke dalam sidang, sampai akhirnya di situ ada perdebatan. Lalu Ketua PSSI menanyakan ke anggota Exco PSSI satu per satu, bagaimana pendapat mereka."
"Setiap anggota Exco punya jawaban masing-masing. Saya pribadi mengatakan, tolong keputusan ini dijaga agar tidak melanggar secara Statuta PSSI. Kenapa saya bilang begitu, sebab ada bunyi Pasal 27 di Statuta PSSI," ujar Hasani.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Klaim Tidak Langgar Statuta
Hasani mengklaim bahwa penghapusan degradasi di Liga 1 musim ini nihil melanggar Statuta PSSI. Pada musim depan, Liga 1 akan berjumlah 20 klub karena tetap memberlakukan sistem promosi dari Liga 2, namun jumlahnya dipangkas menjadi dua tim.
Hasani mengatakan, penambahan jumlah peserta Liga 1 menjadi 20 klub pada musim depan tidak menabrak Pasal 27 Statuta PSSI. Dalam pasal tersebut tertulis bahwa jumlah voters PSSI dari Liga 1 sebanyak 18 tim.
"Di pasal itu, disebutkan mengenai jumlah delegasi di kongres PSSI. Liga 1 ada 18 klub dan Liga 2 ada 16 klub. Kalau nanti tidak ada degradasi, lalu dua klub promosi dari Liga 2, jumlah peserta Liga 1 menjadi 20 tim," jelas Hasani.
"Lalu dikatakan oleh Plt Sekjen PSSI, Statuta PSSI tidak mengalami perubahan dengan hal ini. Jadi nanti yang menjadi pemilik suara tetap 18 klub dari Liga 1. Sebab ini bukan keputusan permanen, melainkan hanya sementara karena kondisi," tutur Hasani.
Sudah Tahu Akan Dibully, tapi Demi Jangka Panjang
Hasani sudah menebak kebijakan ini akan melahirkan pro dan kontra, terutama di media sosial. Pihaknya bahkan telah berpikir penghapusan degradasi di Liga 1 musim ini bakal menjadi bahan ocehan netizen.
"Jadi kalau kami lihat di masyarakat luas, di penggemar sepak bola, persepsinya macam-macam," terang Hasani.
"Kami di Exco, waktu rapat saya mengatakan, ya sudahlah, kami pasti di-bully ini. Tak apa-apa saya bilang, itu sudah resiko kita. Tujuan kami itu menyelamatkan sepak bola untuk jangka panjang," imbuh pria yang juga menjabat sebagai Presiden Komisaris Mahaka Sports dan Entertainment itu.
Kabar penghapusan Liga 1 musim ini oleh PSSI bikin media sosial geger. Dari pengamatan Bola.com, kebanyakan netizen tidak sepakat, bahkan cenderung geram dan mengecam kebijakan ini.
Baca Juga
Parade Senjata Mematikan Timnas Indonesia untuk Gebuk Filipina dan Lolos ke Semifinal Piala AFF 2024: Lino Comeback, Lini Depan Wajib Gacor!
Bentrok Pemain Kunci Timnas Indonesia Vs Filipina di Piala AFF 2024: Skuad Garuda Waspadai Dua Senjata The Azkals dari Eropa
4 Pemain Filipina yang Dapat Mengancam Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Ada yang Main di Jerman dan Norwegia