Bola.com, Jakarta - PSSI hanya menghapus sistem degradasi di Liga 1 musim ini, namun tidak dengan format promosi. Dua tiket untuk naik kasta telah disediakan oleh PSSI bagi kontestan Liga 2.
Jumlah ini berkurang satu dibandingkan musim-musim sebelumnya. Umumnya, tiga tim akan promosi ke Liga 1 menggantikan tiga klub yang turun kasta.
Dengan formula seperti ini, praktis jumlah peserta Liga 1 pada tahun depan atau musim 2022/2023 akan melonjak menjadi 20 tim.
"Kalau terjadi tidak ada degradasi di Liga 1, nanti ada dua tim yang promosi dari Liga 2 sehingga jumlahnya menjadi 20 tim," tutur anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hasani Abdulgani, ketika dihubungi Bola.com, Kamis (6/5/2021).
Kata Hasani, formula seperti ini hanya bersifat sementara. Namun jika dirasa pas, format 20 tim ini berpeluang dipertahankan dengan membahasnya di kongres tahunan PSSI pada 2022.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kenapa Harus Dibahas di Kongres PSSI?
Mengapa perlu dibawa ke kongres tahunan PSSI? Sebab jumlah voters Liga 1 yang tertera di Statuta PSSI adalah 18 tim. Perlu adanya amandemen andai mau mempertahankan situasi seperti ini.
"Kami akan melihat model musim ini akan bagaimana. Kalau memang mempunyai dampak positif, bisa kami pertimbangkan dibawa ke kongres tahunan PSSI pada tahun depan untuk diubah," terang Hasani.
"Apakah kami akan pertahankan dengan 20 klub atau kami kembalikan ke 18 klub. Sebab, akan ada perubahan Statuta PSSI nantinya jika format seperti ini dipermanenkan," jelas mantan Komisaris PT Liga Indonesia Baru (LIB) ini.
Latar Belakang Penghapusan Degradasi
Usulan penghapusan degradasi di Liga 1 musim ini disebutkan datang dari para peserta. Mereka mengajukan permintaan itu kepada PSSI karena faktor ekonomi.
Rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada 3 Mei 2021 memutuskan bahwa Liga 1 2021/2022 tanpa degradasi untuk mengakomodir keinginan klub-klub.
Hasani menerangkan, kesekjenan PSSI menerima banyak surat dari tim-tim Liga 1 yang keberatan dengan adanya degradasi di musim ini. Pihaknya memahami kondisi itu sehingga mengabulkan permohonan tersebut.
"Ada banyak klub yang meminta kata kesekjenan PSSI. Namun, kami tak tanya satu per satu kepada klub. Sebab, secara insting pun saya sudah tahu," kata Hasani,
"Saya kan juga menjalankan perusahaan. Sekarang, perusahaan mana yang tidak kesusahan? Saat ini, perusahaan yang berhasil itu yang menjual vaksin dan tes COVID-19. Jenis usaha lain semua kolaps. Apalagi klub-klub Liga 1 ini. Kami sadarlah. Apalagi anggota Exco PSSI ini banyak yang berasal dari klub. Mereka tahu situasinya," jelas Hasani.
Kabar penghapusan Liga 1 musim ini oleh PSSI bikin media sosial geger. Dari pengamatan Bola.com, kebanyakan netizen tidak sepakat, bahkan cenderung geram dan mengecam kebijakan ini.