Buat Thomas Tuchel, N'Golo Kante adalah pemain luar biasa dan tiada duanya. Maka itu Kante sudah sepantasnya merasakan gelar juara Liga Champions. (Foto: AFP/Pool/Adrian Dennis)
Kante tampil penuh selama 90 menit. Ditempatkan di gelandang tengah berduet dengan Jorginho, Kante benar-benar tangguh menjaga wilayahnya. (Foto: AFP/Javier Soriano)
Squawka mencatat, Kante memenangi 100 persen aerial duels, melakukan empat interceptions, memenangi empat kali duel perebutan bola, satu blok, dan dua kali ball recoveries. (Foto: AFP/Javier Soriano)
Staminanya yang luar biasa memungkinkan Kante membantu lini serang sekaligus pertahanan. Ia juga menjadi pengedar bola yang baik dengan presentase operan sukses mencapai angka 88 persen. (Foto: AFP/Pierre-Philippe Marcou)
Bukan cuma urusan bertahan, nyatanya N'Golo Kante juga berbahaya dalam menyerang. Kante melakukan satu tembakan mengarah ke gawang yang dapat diblok Valverde dalam situasi serangan balik. (Foto: AFP/Glyn Kirk)
Kante juga melakukan satu jegalan, satu sapuan, dan empat kali intersep selama 90 menit penuh. N'Golo Kante pantas diberi penghargaan man of the match di leg kedua kontra Real Madrid. Di leg pertama, Kante juga memenangi penghargaan tersebut. (Foto: AFP/Javier Soriano)