Bola.com, Jakarta - Manchester United memastikan tiket kelolosan ke final Liga Europa 2020/2021. Setan Merah melewati adangan tim Liga Italia, AS Roma.
Pada leg 1, Manchester United secara sensasional mengalahkan AS Roma dengan skor 6-2 di Old Trafford. Kemudian di leg kedua yang berlangsung di Olimpico, I Giallorossi berbalik unggul 3-2.
Manchester United pun lolos ke final lewat agregat 8-5. Dari dua kemenangan ini, ada satu nama pemain yang memiliki rapor gol senasional.
Sosoknya adalah Edinson Cavani. Total ia membukukan masing-masing dua gol pada dua leg. Torehan empat gol pada semifinal Liga Europa membuat sang pemain punya rapor raihan tujuh gol pada enam pertandingan terakhir.
Total eks pemain PSG itu mencetak 14 gol sepanjang musim 2020/2021. Ya, sosok Edinson Cavani sempat terlihat biasa saja bersama Manchester United sepanjang musim ini.
Namun ketajamannya hadir pada momen tepat yaitu ketika Manchester United masuk periode akhir musim dan butuh kemenangan untuk memastikan tiket ke Liga Champions musim depan dan memburu titel juara Liga Europa musim ini.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Pelajaran untuk Striker Muda
Kini tidak bisa dimungkiri, kehadiran Edinson Cavani bakal sangat penting untuk kesuksesan Manchester United, baik di Liga Champions maupun Liga Inggris.
Sisi lainnya, Edinson Cavani juga bisa jadi contoh striker muda skuad asuhan Ole Gunnar Solksjaer yang masih ikonsistensi dalam urusan cetak gol.
Sebut saja striker berusia 18 tahun, Mason Greenwood. Dia mencatat 100 penampilan bersama Manchester United pada umur masih sangat muda.
Namun dalam urusan cetak gol, Mason Greenwood yang masing angin-anginan harus banyak belajar dari Edinson Cavani. Ya, jika dalam performa terbaik, pemain berusia 34 tahun itu sangat mematikan di kotak penalti.
Sumber: BBC
Baca Juga
Jelang Debut Hadapi Napoli, Claudio Ranieri Bicarakan Alasan Keterpurukan AS Roma: Skuad Bagus Kok, Masalah Mentalitas?
Era Baru AS Roma Bareng Claudio Ranieri: Tinggalkan Skema 3 Bek, Pentingkan Stabilitas dan Perkuat Lini Belakang
Claudio Ranieri Datang, AS Roma Berubah dari Special One Menjadi Normal One