Bola.com, Jakarta - Hanya beberapa hari setelah pemanggilannya, Arthur Irawan terpaksa meningalkan Timnas Indonesia. Bek berusia 28 tahun itu tidak dipilih oleh pelatih Shin Tae-yong masuk dalam tim menuju Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.
PSSI memanggil Arthur Irawan ke Timnas Indonesia pada 7 Mei 2021. Masuknya pemain PSS Sleman ini diklaim sebagai pilihan dari Shin Tae-yong.
Begitu ditanya mengenai dasar pemanggilan Arthur Irawan ke Timnas Indonesia, Shin Tae-yong malah menolak berkomentar.
Bos PSS Sleman, Marco Paulo, heran pemanggilan Arthur Irawan ke Timnas Indonesia terlalu dibesar-besarkan. Mantan Deputi Sekjen PSSI ini lebih tertarik membahas tiga pemainnya yang sempat dipercaya bergabung ke pemusatan latihan.
Selain Arthur Irawan, PSS juga mengirim Saddam Gaffar dan Adi Satryo dalam pemusatan latihan Timnas Indonesia di Jakarta.
"Saya rasa pertanyaan itu tidak harus ditujukan kepada saya. Pemanggilan itu kan murni dari tim pelatih dan PSSI. Jadi saya rasa itu murni keputusan dari beliau-beliau dan kami menghargai," kata Marco Paulo soal nada miring pemanggilan Arthur Irawan ke Timnas Indonesia.
"Kalau yang saya bingung kenapa harus dibesar-besarkan. Banyak kok pemain baru yang juga dipanggil. Buat saya, justru kami tidak mengarahkan ini seperti ke satu orang saja."
"Buat saya, kami punya tiga pemain yang mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia. Sesuai dengan business plan serta filosofi yang kami bangun, bahwa sejatinya klub yang baik harus menyalurkan pemainnya ke Timnas Indonesia. Buat saya kepentingannya seperti itu," terang mantan Bos Perseru Badak Lampung ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Berpikir Positif
Pemanggilan Arthur Irawan ke Timnas Indonesia sempat membuat media sosial gempar. Netizen menduga ada motif lain di balik masuknya mantan pemain Persija Jakarta itu ke pemusatan latihan.
Marco Paulo mencoba untuk tetap berpikir positif terkait pemanggilan Arthur Irawan. Pria berkacamata itu selalu mendukung elemen PSSI yang dipercaya ke Timnas Indonesia.
"Jadi, siapapun namanya, meskipun bukan pemain, misalnya dokter tim dipanggil ke Timnas Indonesia, saya bangga. Artinya yang kami bangun dihargai oleh orang lain," tutur Marco Paulo.
"Jadi saya melihatnya dengan positif. Kalau teman-teman punya pandangan berbeda, itu hak masing-masing. Tapi kembali lagi, kami punya data, kami punya analisa, dan biarkan PSSI serta manajemen Timnas Indonesia yang bekerja," terangnya.
Baca Juga
Head to Head Timnas Indonesia Vs Arab Saudi: Pemain Abroad Merah Putih Menang Banyak, Tetapi Rekor Pertandingan Tekor
Bursa Transfer Paruh Musim BRI Liga 1 2024 / 2025 Bakal Panas: Siapa Lagi yang Merapat Selain Eks Bek Lazio?
Jay Idzes Berikan Jersey Venezia untuk 2 Pemain Timnas Indonesia: Bagus Mana Witan atau Marselino?