Suporter PSM Gelar Salat Ied dan Rayakan Idulfitri di Area Reruntuhan Stadion Mattoanging, Momen Emosional dan Mengharukan

oleh Abdi Satria diperbarui 13 Mei 2021, 18:30 WIB
Kelompok suporter PSM Makassar, Red Gank melakukan Salat Ied di area reruntuhan Stadion Mattoanging, Makassar, Kamis (13/5/2021) pagi WIT. (Bola.com/Abdi Satria)

Bola.com, Makassar - Hari Raya Idulfitri 1 Syawal 1442 Hijriah yang jatuh pada Kamis (13/5/2021) dengan antusias dirayakan umat muslim di seluruh dunia, termasuk kelompok suporter PSM Makassar, Red Gank. Bahkan mereka menggelar Salat Ied di pelataran selatan Stadion Mattoanging yang kini sudah rata dengan tanah serta tak jelas kapan bakal dibangun lagi.

Kepada Bola.com, Presiden Red Gank, Sul Daeng Kulle, mengungkapkan sejatinya setiap tahun area Stadion Mattoanging yang dibongkar Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan itu memang selalu menjadi lokasi penyelenggarana salat ketika Hari Raya Idulfitri dan Iduladha.

Advertisement

Tapi, setelah stadion kebanggaan masyarakat untuk mendukung PSM Makassar itu dibongkar, kawasan ini terkesan kumuh. Sejumlah titik, terlihat kubangan penuh air sisa hujan yang mengguyur Makassar beberapa hari waktu lalu.

Meski situasi dan kondisinya tidak seperti dulu lagi, puluhan anggota Red Gank bersama eks penjaga stadion yang kini menganggur tetap serius menyimak khutbah Idulfitri yang dibawakan Usztad Abdul Majid Abdullah setelah melakukan salat yang diimami oleh Usztad Muh. Syukri Lahu.

Selain suporter dan warga, terlihat juga eks gelandang PSM Makassar yang kini berkostum Bali United, Rizky Pellu.

"Bagi kami, perayaan Idulfitri kali ini menjadi momen emosional dan mengharukan. Kami hanya bisa berdoa dan berharap Pemprov Sulsel yang sudah meratakan Stadion Mattoanging tergerak hatinya untuk mengupayakan pembangunan kembali tempat yang pernah menjadi saksi kebesaran PSM di pentas sepak bola nasional dan internasional," kata Sul Daeng Kulle.

Video

2 dari 3 halaman

Stadion Harga Mati

Kelompok suporter PSM Makassar, Red Gank melakukan Salat Ied di area reruntuhan Stadion Mattoanging, Makassar, Kamis (13/5/2021) pagi WIT. (Bola.com/Abdi Satria)

Setelah pembongkaran Stadion Mattoanging praktis membuat Sulsel, khususnya Makassar, tidak lagi memiliki stadion yang representatif untuk menggelar pertandingan Liga 1. Apalagi, pembangunan Stadion Barombong yang sedianya menjadi lokasi alternatif juga mangkrak.

Belakangan, Pemkot Parepare mengusulkan Stadion Gelora BJ Habibie sebagai markas sementara PSM Makassar. Tapi, stadion yang memakai nama Presiden Republik Indonesia ketiga ini harus terlebih dulu melewati verifikasi kelayakan dari PT Liga Indonesia Baru (PT LIB).

"Kami berterima kasih kepada Pemkot Parepare yang sudah berupaya keras menyediakan stadion buat PSM menjamu lawan. Tapi, bagi kami markas utama PSM di Makassar. Jadi bagi kami pembangunan stadion adalah harga mati," tegas Sul Daeng Kulle.

3 dari 3 halaman

Liga 1 2021 Tanpa Degradasi?

Piala Menpora - 3 Pemain yang Bisa Membawa PSM Makassar Bungkam PS Sleman Pada Perebutan Posisi 3 Piala Menpora (Bola.com/Adreanus Titus)

Pada kesempatan itu, Sul Daeng Kulle juga menyoroti keputusan Exco PSSI terkait Liga 1 yang tanpa memberlakukan degradasi musim 2021. Meski disahkan lewat Kongres PSSI akhir bulan ini, Sul Daeng Sulle menilai keputusan itu adalah langkah mundur kompetisi sepak bola Indonesia.

"Marwah kompetisi adalah promosi dan degradasi. Jadi kalau ada yang hilang, gant isaja namanya dengan turnamen seperti Piala Menpora dan Piala Presiden," ungkap Sul Daeng Kulle.

Pernyataan tegas Sul Daeng Kulle tidak sejalan dengan langkah tim kesayangannya yang santer dikabarkan mendukung penyelenggaraan Liga 1 2021 tanpa degradasi.