Kualitas Fisik Pemain Timnas Indonesia Masih Payah, Mainnya Juga Terlalu Polos

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 18 Mei 2021, 19:45 WIB
Pemain Timnas Indonesia, Osvaldo Haay (kedua kiri) berebut bola dengan Rachmat Irianto, saat latihan di Stadion Madya, Jakarta, Selasa (11/5/2021). Latihan tersebut untuk persiapan jelang Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia. (Foto: Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - Pelatih fisik Timnas Indonesia, Lee Jae-hong, memberikan kritikan kepada kualitas fisik para pemainnya. Menurut Lee Jae-hong, kualitas fisik pemain Indonesia masih payah dan belum siap untuk bermain 90 menit.

Penilaian itu diungkapkan Lee Jae-hong setelah melihat kemampuan para pemain Timnas Indonesia selama mengikuti pemusatan latihan di Jakarta. Lee Jae-hong menyebut sejatinya Indonesia bisa bersaing dengan para pemain Korea Selatan, namun hanya minus pada kualitas fisik.

Advertisement

"Kalau dilihat dari aspek stamina dan fisiknya saja, sebenarnya pemain Indonesia tidak berbeda dengan pemain Korea dari segi kecepatan. Namun, dari segi power (body balance) dan endurance Indonesia sangat kurang," kata Lee Jae-hong.

"Apalagi untuk bertahan bermain selama 90 menit masih sulit. Kalau lihat hasil tes fisik dan video pertandingan Indonesia, sangat kurang jika dibandingkan dengan pemain Korea," ucap Lee Jae-hong.

Hal inilah yang menjadi pekerjaan rumah besar buat Lee Jae-hong. Pelatih asal Korea Selatan itu masih punya waktu untuk membenahi kualitas fisik para pemain Timnas Indonesia.

Perkembangan kualitas fisik pemain Indonesia bisa dinilai dalam dua laga uji coba plus tiga laga di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Kelima laga tersebut menjadi kesempatan untuk melihat secara nyata kualitas sesungguhnya dari para pemain Timnas Indonesia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Terlalu Polos

Timnas Indonesia langsung menggelar latihan ringan begitu sampai di Dubai, Senin (17/5/2021). (dok. PSSI)

Lee Jae-hong juga menyebut pemain Timnas Indonesia terlalu polos saat bermain di lapangan. Menurutnya, hal semacam itu tak boleh ditunjukkan dalam permainan sepak bola di mana membutukan kerja keras dan ketatnya persaingan.

"Menurut saya orang-orang Indonesia sangat baik dan polos. Akan tetapi, dalam permainan sepak bola ini tidak boleh seperti itu," ucap Lee Jae-hong.

"Permainan sepak bola itu bidang yang bisa kita anggap sebagai perang karena persaingan ketat dan butuh perjuangan keras. Pemain Indonesia kurang power karena mungkin pola makannya tidak baik," tegas Lee Jae-hong.

Berita Terkait