Plus Minus Lini Belakang Timnas Indonesia: Bek Tengah Multiposisi tapi Minim Pengalaman

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 21 Mei 2021, 06:45 WIB
Elkan Baggott, Ryuji Utomo dan Andy Setyo. (Bola.com/Dody Iryawan)

Bola.com, Dubai - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, memanggil 28 pemain untuk latihan di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Enam nama di antaranya berposisi sebagai bek tengah.

Enam palang pintu yang dipercaya oleh Shin Tae-yong itu meliputi Ryuji Utomo, Andy Setyo, Rachmat Irianto, Nurhidayat Haris, Rizki Ridho, dan Elkan Baggott.

Advertisement

Kedatangan Timnas Indonesia ke Dubai bertujuan untuk melanjutkan tiga pertandingan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.

Timnas Indonesia akan berhadapan dengan Thailand pada 3 Juni 2021, Vietnam pada 7 Juni 2021, dan UEA pada 11 Juni 2021.

Timnas Indonesia sengaja berangkat ke Dubai lebih dini. Selain untuk menyesuaikan diri dengan suhu, cuaca, dan lingkungan, tim berjulukan Skuad Garuda itu juga bakal melakoni rangkaian uji coba.

Timnas Indonesia mencicipi kekuatan Afghanistan pada 25 Mei 2021 dan Oman empat hari berselang sebelum terjun di Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Enam bek tengah di Timnas Indonesia saat ini memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Bola.com mencoba menglus plus dan minus Ryuji Utomo dkk.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 4 halaman

Bek Tengah Multiposisi

Pemain Timnas Indonesia U-22, Rachmat Irianto, mengamati rekannya saat latihan di Stadion Rizal Memorial, Manila, Rabu (27/11). Latihan ini persiapan jelang laga SEA Games 2019 melawan Singapura U-22. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Dari enam bek tengah Timnas Indonesia saat ini, tiga di antaranya bisa bermain lebih dari satu posisi. Rachmat Irianto, misalnya. Bek Persebaya Surabaya itu juga fasih bermain sebagai bek sayap kiri dan gelandang bertahan.

Di Persebaya, Rachmat Irianto cukup sering diplot sebagai bek sayap kiri. Pemain berusia 21 tahun itu bahkan dipasang sebagai gelandang jangkar di Timnas Indonesia U-22 era Indra Sjafri pada 2019.

Selain Rachmat Irianto, masih ada Ryuji Utomo. Pemain Penang FC itu juga dapat bermain sebagai gelandang bertahan. Peran ini pernah dipikul oleh Ryuji Utomo ketika masih membela Persija Jakarta pada 2019 dan di klub Thailand, PTT Rayong pada 2018.

Selain Rachmat Irianto dan Ryuji Utomo, bek tengah Timnas Indonesia lainnya yang bisa bermain di posisi alternatif adalah Nurhidayat Haris.

Sewaktu masih memperkuat Bhayangkara FC pada 2019, Nurhidayat sesekali dipercaya menghuni sebagai bek sayap kanan. Secara postur, pemain bertinggi 175 cm itu cenderung lebih cocok bermain di posisi tersebut.

3 dari 4 halaman

Jagoan Bola Udara

Elkan Baggott mengakui gaya permainan yang dimilikinya itu dipengaruhi dua bek tengah terbaik dunia yakni Rio Ferdinand hingga Virgil van Dijk. (dok. PSSI)

Selama ini, Timnas Indonesia kerap kewalahan menghadapi duel udara, terutama di lini pertahanan. Kondisi ini bahkan terkadang menjadi dalih jika tim berjulukan Skuad Garuda itu mengalami kekalahan.

Untuk saat ini, Timnas Indonesia bisa sedikit lega. Sebab, tiga dari enam palang pintu berpostur lebih dari 180 cm.

Elkan Baggot (194 cm), Ryuji Utomo (183 cm), dan Andy Setyo (180 cm) akan menjadi jaminan lini belakang Timnas Indonesia dalam mengantisipasi duel udara.

4 dari 4 halaman

Minim Pengalaman

Pemain Persija Jakarta, Ryuji Utomo, mengontrol bola saat latihan kerena cedera saat latihan di SUGBK, Jakarta, Jumat (7/2). Latihan ini persiapan jelang Liga 1 Indonesia 2020. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Total hanya dua caps timnas senior yang dikumpulkan oleh enam bek tengah saat ini. Jumlah yang sangat minim untuk menghadapi turnamen sepenting Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Dari enam bek tengah, hanya Ryuji Utomo dan Andy Setyo yang pernah bermain untuk timnas senior. Keduanya pun baru merangkum satu penampilan.

Sementara Rachmat Irianto, Rizki Ridho, Nurhidayat Haris, dan Elkan Baggott belum pernah sekalipun tampil untuk timnas senior. Nama-nama itu adalah bek yang baru dipromosikan dari timnas kelompok usia.

Perombakan besar-besaran skuad Timnas Indonesia oleh Shin Tae-yong juga mengarah ke sektor pertahanan. Arsitek asal Korea Selatan itu mulai menyingkirkan nama-nama lawas seperti Hansamu Yama, Manahati Lestusen, dan Victor Igbonefo.

Sebagai gantinya, Shin Tae-yong mempromosikan palang pintu segar dari timnas level usia, namun dengan resiko masih minim jam terbang.

Berita Terkait