Berbekal fisik, kecepatan, kemampuan mengatur ritme permainan dari belakang, serta semangat pantang menyerah khas Jerman, Matthias Sammer menjadi seorang liberto tangguh yang bisa diandalkan. (Foto: AFP/Boris Horvat)
Cemerlang di klub, Matthias Sammer tentu saja tidak ditinggalkan untuk Euro 1996. Pelatih Timnas Jerman saat itu, Berti Vogts, menjadikan Sammer sebagai pilar penting timnya. (Foto: AFP/Maurizio Brambatti)
Sammer mencetak gol penentu kemenangan 2-1 atas Kroasia di Old Trafford, yang meloloskan Jerman ke semifinal. Sammer memperlihatkan kalau dia tak hanya tangguh di belakang, tapi juga berbahaya saat ikut naik menyerang. (Foto: AFP/Mladen Antonov)
Jerman kemudian menyingkirkan tuan rumah Inggris lewat adu penalti di semifinal. Setelah itu, Jerman menaklukkan Republik Ceko 2-1 dalam partai final di Wembley, yang dikenang berkat golden goal Oliver Bierhoff. (Foto: AFP/Vincent Almavy)
Sammer kemudian dinobatkan sebagai Player of the Tournament, penghargaan yang memang layak diraihnya. Pada tahun yang sama, Sammer juga meraih Ballon d'Or. Ia menjadi bek pertama sejak Franz Beckenbauer pada 1976 yang meraih penghargaan individual bergengsi itu. (Foto: AFP/Boris Horvat)