Bola.com, Jakarta Real Madrid dan fans mungkin ingin cepat-cepat melupakan musim 2020/2021. Nyaris tidak ada pencapaian indah yang dibukukan Los Blancos pada musim ini.
Tim yang bermarkas di Ibukota Real Madrid itu resmi mengakhiri musim 2020/2020, Sabtu (22/5/2021), saat menang melawan Villarreal dengan skor 2-1.
Hasil itu membuat Real Madrid mengakhiri musim sebagai runner up La Liga. Itu berarti mereka gagal mempertahankan gelar juara musim lalu.
Kegagalan mempertahankan gelar juara La Liga itu bukan satu-satunya nestapa yang dirasakan Real Madrid. Ada sejumlah kepahitan yang harus dirasakan El Real sepanjang tahun ini.
Apa saja itu? Simak selengkapnya di bawah ini.
1. Gagal Juara di Menit Akhir
Kepahitan pertama yang dirasakan Real Madrid adalah kegagalan mereka menjadi juara La Liga di musim ini.
Mereka bersaing ketat dengan Atletico Madrid hingga jornada ke-38 La Liga. Jika Atletico Madrid terpeleset melawan Real Valladolid dan Madrid menang melawan Villarreal, maka Los Blancos yang akan menjadi juara.
Skenario impian itu nyaris terjadi, saat Real Valladolid unggul terlebih dahulu melawan Atletico Madrid. Namun ternyata sang tetangga malah comeback 2-1 atas Valladolid dan akhirnya mengunci gelar juara. Sungguh cara yang menyakitkan untuk gagal juara.
2. Tanpa Trofi
Kegagalan Real Madrid menjuarai La Liga itu membuat mereka resmi mengakhiri musim tanpa gelar juara.
Di ajang Copa Del Rey, Real Madrid dikalahkan Alcoyano di babak 32 besar. Di Supercopa de Espana, mereka kalah melawan Athletic Bilbao di semi final.
Di Liga Champions, lebih nelangsa lagi. Mereka takluk dari Chelsea di semifinal. Tidak ada tambahan trofi juara di lemari juara Real Madrid saat ini.
3. Badai Cedera
Nasib Real Madrid bisa dikatakan cukup buruk di musim ini karena badai cedera yang silih berganti menghantam.
Saking banyaknya cedera yang dialami Real Madrid, sang pelatih Zinedine Zidane sampai frustrasi karena jumlah skuatnya yang sangat terbatas. Alhasil ia memilih mengorbitkan beberapa pemain muda dari tim Castilla Real Madrid.
Absennya sejumlah pemain El Real ini sedikit banyak membuat Real Madrid tidak bisa tampil konsisten sejak awal musim.
4. Pemain Muda Ampas
Salah satu yang jadi nestapa Real Madrid di musim 2020/21 ini adalah para pemain muda yang tidak bisa menggantikan peran penggawa inti yang cedera.
Pemain-pemain yang diharapkan jadi pembeda seperti Vinicius jr, Rodrygo, dan Marco Asensio justru tidak berdaya sepanjang musim ini. Alhasil Real Madrid tidak punya pembeda selain Karim Benzema di saat-saat krusial.
5. Eden Hazard Makan Gaji Buta
Salah satu hal yang paling bikin fans Madrid gigit jari di musim ini adalah Eden Hazard yang makan gaji buta.
Eden Hazard didatangkan Real Madrid dengan harga 100 juta euro pada musim panas 2019 dengan harapan bisa menjadi pembeda baru bagi El Real setelah ditinggal Cristiano Ronaldo. Namun apa kenyatannya? Hazard hanya jadi beban klub.
Gara-gara cedera berkepanjangan, ia hanya 21 kali bermain untuk Real Madrid. Dari 21 penampilan itu ia hanya membuat empat gol dan satu assist. Sungguh cara yang buruk untuk buang-buang uang.
6. Liga Super Eropa Gagal
Salah satu nestapa terbesar Real Madrid di laga ini adalah kegagalan proyek European Super League (ESL) yang mereka gagas.
Florentino Perez yang menjadi salah satu otak di balik turnamen ini. Ia dan 11 klub top Eropa lainnya resmi meluncurkan turnamen itu dengan harapan bisa memperbaiki pendapatan klub.
Namun malah Real Madrid 'dikhianati' karena sembilan klub lainnya memilih mundur akibat mendapatkan desakan yang bertubi-tubi baik dari UEFA dan federasi setempat. Jadi Madrid yang tetap bertahan dengan rencana ini malah namanya tercoreng.
7. Terancam Gagal ke Liga Champions
Keputusan Real Madrid untuk tetap bertahan dengan rencana Liga Super Eropa menimbulkan masalah baru.
UEFA dilaporkan tengah melakukan proses investigasi kepada Real Madrid dan dua klub lainnya yang ngotot bertahan dengan rencanna melanjutkan Liga Super Eropa itu.
Jika dinyatakan bersalah, Real Madrid berpotensi dua tahun ke depan tidak bisa bermain di UCL meski mereka berhasil memastikan satu jatah ke turnamen itu via La Liga.
8. Ditinggal Sang Pelatih
Kepedihan berikutnya yang berpotensi dialami fans Real Madrid dalam beberapa hari ke depan adalah perginya sang pelatih, Zinedine Zidane.
Beberapa pekan terakhir, gencar berembus rumor Zidane akan cabut dari Real Madrid. Manajer asal Prancis itu diberitakan sudah tidak kuat dengan tekanan di Real Madrid.
Kepergian Zidane ini tentu akan jadi kehilangan besar bagi Madrid, karena legenda hidup El Real itu sudah mempersembahkan banyak trofi bergengsi bagi El Real.
9. Terancam Eksodus Pemain
Tidak hanya Zidane yang bakal meninggalkan Real Madrid, namun beberapa pemain inti mereka juga terancam hengkang.
Nama-nama penting seperti Raphael Varane, Sergio Ramos, Lucas Vazquez dan Marcelo diberitakan sudah berada di ambang pintu keluar Real Madrid di musim panas ini.
Jika pemain-pemain inti itu pergi, bisa dipastikan El Real bakal semakin goyah di musim 2021/2022 jika mereka tidak membeli pengganti yang sepadan.
10. Mantan Pemain Malah Jadi Juara
Kepedihan yang dirasakan Real Madrid semakin terasa setelah melihat dua pemain mereka lepas justru menjadi juara di klub lain.
Pemain pertama adalah Achraf Hakimi. Sang bek berhasil membawa Inter Milan menjadi juara Serie A setelah dilepas Real Madrid di musim panas tahun lalu.
Namun yang paling menyesakkan adalah Marcos Llorente, gelandang yang mereka buang ke Atletico Madrid justru menjadi salah satu aktor di balik keberhasilan sang tetangga menjuarai La Liga musim ini.
11. Tanpa Wakil di Timnas Spanyol
Kabar terbaru dan bisa dikatakan jadi noda besar dalam sejarah Real Madrid adalah tidak ada pemain mereka yang masuk skuat Euro 2020 Timnas Spanyol.
Sepanjang sejarah klub, Los Blancos selalu menyumbangkan pemain-pemain terbaik mereka ke Timnas Spanyol. Bahkan pemain-pemain El Real selalu menjadi kerangka inti La Furia Roja.
Namun untuk Euro 2020 ini tidak ada satupun pemain Real Madrid yang masuk. Ini benar-benar jadi aib tersendiri bagi El Real selaku tim tersukses di Spanyol.
Sumber: berbagai sumber
Disadur dari: Bola.net (Penulis Serafin Unus Pasi, published 24/5/2021)