Bola.com, Jakarta - Mendapatkan pemain rekrutan terbaik di bursa transfer musim ini bukanlah tugas yang mudah. Tim yang berbeda memiliki masalah yang berbeda dan tujuan yang berbeda. Klub-klub mencoba untuk membawa pemain yang dapat menyelesaikan masalah tersebut dan membantu mereka mencapai tujuan utama.
Pandami COVID-19 menyulitkan klub-klub elite Eropa. Mereka tak leluasa berbelanja pemain karena himpitan krisis finansial. Bursa transfer musim 2020-2021 bisa dibilang lebih sepi dibanding musim-musim sebelumnya.
Pemain rekrutan terbaik terbaik musim ini tidak harus menjadi pemain yang telah memenangkan penghargaan terbesar dengan tim barunya.
Kadang-kadang bisa jadi pemain yang membantu tim papan tengah mengamankan tempat di kompetisi Eropa atau orang yang membantu tim bertahan dari degradasi. Siapa-siapa saja mereka?
Video
Edinson Cavani
Ketika Edinson Cavani didatangkan Manchester United pada hari terakhir bursa transfer musim panas, banyak orang beranggapan kesepakan transfer terjadi karena Setan Merah sudah pasrah gagal menggaet pemain idamannya. Cavani, 33 tahun pada saat itu, diperkirakan akan bernasib sama seprti Alexis Sanchez dan gagal di Old Trafford sambil mengantongi sejumlah besar gaji mingguan yang lumayan.
Namun, pemain Uruguay itu telah terbukti menjadi tambahan amunisi yang memberi dampak positif buat tim dan telah membantu Solskjaer menunjukkan kepada dewan bahwa masalah utama United selama ini adalah ketiadaan mesin gol di lini depan.
Masalah cedera awal Cavani membuatnya sempat kesulitan masuk starting XI. Pelan namun pasti, berstatus sebagai pemain pengganti, ia mulai mencetak gol. Sang striker kini menjadi striker pilihan pertama Manchester United.
Manchester United adalah tim yang jauh lebih baik dengan Cavani di lapangan. Bomber Uruguay itu membawa semua pengalamannya ke depan dan penampilannya yang penuh gairah telah membuatnya menjadi favorit penggemar. Dia telah mencetak 15 gol dan memberikan lima assist dalam 37 penampilan dimana hanya 19 saja sebagai starter.
Cavani telah membuat banyak pengaruh dari bangku cadangan dan pantas mendapatkan kontrak baru di Manchester United.
Sven Botman
LOSC Lille secara mengejutkan mencuri gelar juara klub bertabur bintang Paris Saint-Germain. Di persaingan Liga Prancis, Lille telah menunjukkan peningkatan di semua lini selama musim ini.
Kinerja pertahanan merekalah yang sangat menonjol musim ini. Tim asuhan Christophe Galtier hanya kebobolan 22 gol musim ini, enam lebih sedikit dari Paris Saint-Germain, yang memiliki rekor pertahanan terbaik kedua di liga. Sven Botman salah satu pemain penting di poros pertahanan Lille.
Pemain berusia 21 tahun itu dikontrak oleh Lille dari Jong Ajax, tim cadangan Ajax, dengan nilai kesepakatan sekitar € 8 juta. Bek tengah dengan kelebihan di kaki kiri menjadi berkah di lini belakang Lille. Christophe Galtier telah memberikan pujian kepada anak muda itu dengan mengatakan dia adalah salah satu bek tengah terbaik yang pernah bekerja dengannya.
Botman kuat, suka berduel satu lawan satu, mendominasi duel udara. Ia terlihat dewasa melampaui usianya. Tidak mengherankan jika pemain berusia 21 tahun yang enjadi juara Ligue 1 ini sedang dirayu oleh tim-tim seperti Liverpool dan Manchester United.
Achraf Hakimi
Kerugian satu tim adalah keuntungan tim lain. Real Madrid harus mengambil keputusan yang cukup besar musim panas lalu ketika Hakimi kembali dari Borussia Dortmund setelah menjalani masa pinjaman yang sangat mengesankan.
Namun, karena mereka sudah memiliki Dani Carvajal di barisan pertahanan mereka, El Real tidak akan bisa bersikap adil terhadap bakat Achraf Hakimi.
Jadi mereka memutuskan untuk menguangkannya dan Inter Milan mengontrak pemain internasional Maroko dengan bayaran sekitar € 40 juta. Pemain berusia 22 tahun ini sangat luar biasa bagi Nerazzurri dan berkontribusi besar pada musim perebutan gelar Serie A yang akhirnya dimenangkan Inter Milan.
Bek kanan telah mencetak tujuh gol dan memberikan delapan assist di Serie A musim ini. Ia merupakan salah satu bek sayap terbaik di dunia saat ini.
Luis Suarez
Ketika Luis Suarez diusir dengan cara yang tidak berperasaan oleh Barcelona musim panas lalu, banyak pihak menyayangkannya.
Suarez telah menjadi salah satu pemain terbaik Barcelona sejak bergabung dengan klub pada 2014. Striker Uruguay itu kemudian mengakui bahwa manajemen Tim Catalan mengatakan kepadanya bahwa dia terlalu tua untuk tampil di level tertinggi.
Suarez bergabung dengan rival gelar Barcelona Atletico Madrid dan segera memperbaiki tim dengan kehebatannya dalam mencetak gol. Dia dalam performa terbaiknya di Rojiblancos yang mengobrak-abrik persaingan Real Madrid dan Barcelona di persaingan papan atas La Liga Spanyol.
Suarez mencetak 21 gol dan memberikan tiga assist dari 31 pertandingan di La Liga musim ini. Sejumlah golnya amat krusial bagi Atletico Madrid.
Ruben Dias
Sejak didapuk sebagai manajer Manchester City, Pep Guardiola sangat didukung manajemen klub di bursa transfer. Pelatih asal Spanyol itu menghabiskan banyak uang untuk pemain bertahan.
Guardiola tahu bahwa untuk membangun tim pemenang gelar, dia membutuhkan pertahanan yang kuat dan dia tidak kenal kompromi dalam aspek itu.
Manchester City mengontrak Ruben Dias dari Benfica seharga € 68 juta, transfer yang dinilai kemahalan buat pemain muda.
Hanya saja bek asal Portugal itu telah membuktikan uang yang dibayarkan City sepadan. Dias telah menjadi andalan di lini belakang Manchester City dan telah membantu mengubah mereka menjadi salah satu tim terkuat di Eropa.
Ruben Dias telah menghasilkan banyak penampilan yang berujung kemenangan sepanjang musim ini dan prestasinya di Premier League, Liga Champions UEFA, dan Piala Carabao pantas mendapat perhatian khusus.
Dias telah mencatatkan 14 cleanheet dalam 30 penampilan di Liga Inggris musim ini.
Manchester City memiliki rekor pertahanan terbaik di Liga Inggris. Mereka adalah favorit untuk memenangkan final Liga Champions dan adil rasanya untuk mengatakan bahwa Ruben Dias memiliki pengaruh di City yang mirip dengan apa yang dialami Virgil van Dijk di Liverpool beberapa musim sebelumnya.
Sumber: Sportskeeda