Bola.com, Semarang - PSIS Semarang belum berhenti cuci gudang menatap kompetisi Liga 1 2021/2022. Klub berjulukan Laskar Mahesa Jenar tersebut kembali melepas pemainnya.
Kali ini, PSIS Semarang mencoret Muhammad Fadli. Pemain asal Bandung, Jawa Barat tersebut berposisi sebagai penjaga gawang.
"Kami resmi mengakhiri kerja sama dengan M. Fadli," kata CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi dalam dalam rilis yang diterima Bola.net, Selasa (25/05/2021).
"Memang, yang bersangkutan telah pamit melalui media sosial. Namun, resminya baru pada Selasa, 25 Mei 2021," jelas Yoyok.
Menurut pria yang juga anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI tersebut, pihaknya melepas M. Fadli demi kepentingan kariernya. Sebab, kiper berusia 21 tahun itu membutuhkan jam terbang yang lebih banyak.
"Kami beri kesempatan kepada M. Fadli untuk hijrah ke klub lain supaya dia juga biar dapat kesempatan menit bermain di klub lain," tutur Yoyok.
Sebelumnya, PSIS Semarang juga telah mendepak sejumlah pemainnya dalam masa persiapan menuju Liga 1. Beberapa di antaranya adalah Abanda Rahman dan Mahir Radja.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pernyataan M. Fadli
M. Fadli menyampaikan rasa terima kasih kepada PSIS Semarang. Jebolan Persib Bandung junior itu telah membela Mahesa Jenar sejak level usia.
"Terima kasih saya ucapkan untuk manajemen PSIS beserta para jajaran ofisial dan rekan-rekan pemain, sejak 2018 membela PSIS Semarang U-19 hingga bisa berkesempatan promosi ke senior," imbuhnya.
"Terima kasih atas segala kesempatan yang telah diberikan untuk bisa berkembang, semoga kedepannya tim bisa berprestasi lebih baik dari sebelumnya," terang M. Fadli.
Sumber: Bola.net
Disadur dari: Bola.net (Mustopa El Abdy/Serafin Unus Pasi tayang pada Selasa, 25 Mei 2021)
Baca Juga
Yoyok Sukawi Jelaskan Duduk Perkara PSIS Dapat Sanksi FIFA: Kasus Pemain Asing Lama, Kini Dilarang Daftarkan Pemain Baru
Yoyok Sukawi Isyaratkan PSIS Rekrut Tiga Pemain Asing Baru di Bursa Transfer: Tunggu Rekomendasi dari Gilbert Agius
Yoyok Sukawi Lempar Kode Jual PSIS: Merelakan Hobi dan Kesayanganku, Wani Piro?