Bola.com, Jakarta Pamor gelandang jangkar memang tak sementereng rekannya di lini tengah yang bertugas sebagai playmaker atau penyuplai bola buat lini depan. Tapi, peran mereka sebagai filter sekaligus penyeimbang sangat dibutuhkan tim, termasuk di kompetisi Liga 1 2021/2022.
Tak jarang, aksi petarung yang berdiri di depan para stopper jadi penentu hasil akhir sebuah pertandingan. Termasuk pada ratusan laga yang bakal tersaji di Liga 1 2021/2022 mulai awal Juli mendatang.
Berkaca pada Piala Menpora 2021, ada sederet gelandang jangkar yang tampil impresif bersama tim masing masing. Di antara mereka, Marc Klok yang terdepan. Gelandang naturalisasi itu mendapatkan momentum emas di ajang pramusim dengan membawa Persija Jakarta meraih trofi juara sekaligus menyabet penghargaan sebagai pemain terbaik.
Bagi pria pria kelahiran Amsterdam, 20 April 1993 itu, gelar Piala Menpora 2021 merupakan trofi bergengsi kedua yang ia raih sejak berkiprah di Indonesia pada 2017. Satu gelar juara lainnya, adalah Piala Indonesia 2018/2019 yang digapainya bersama PSM Makassar.
Di Liga 1 2021/2022, bersama Persija yang didukung manajemen solid, materi tim mentereng dan dukungan suporter militan, bukan tak mungkin Marc Klok menambah daftar pencapaian suksesnya. Khusus di posisi gelandang jangkar, Marc Klok akan beradu pamor dengan sederet pertarung lini kedua nan aktraktif. Siapa saja mereka? Berikut ulasan dan profil singkatnya versi Bola.com:
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
1. Evan Dimas (Bhayangkara Solo FC)
Ketika menjadi bintang timnas U-19 peraih trofi juara Piala AFF U-19 2013, Evan Dimas dikenang berkat aksinya sebagai gelandang serang sekaligus pencetak gol dari lini kedua.
Seiring dengan pertambahan usia dan kematangannya, Evan belakangan lebih nyaman berperan sebagai jangkar atau penyeimbang tim. Mobilitas, kejelian membaca permainan plus akurasi umpan akurat membuat pria kelahiran Surabaya, 13 Maret 1995 jadi sosok sentral tim yang dibelanya.
Di Liga 1 2021/2022, Evan kembali memperkuat Bhayangkara Solo FC, tim yang pernah ia bawa meraih trofi juara Liga 1 2017. Dengan dukungan materi mentereng di Bhayangkara FC, Evan bakal jadi pesaing serius Marc Klok untuk beradu pamor dan kemampuan di posisi gelandang jangkar.
2. Zulfiandi (Madura United)
Zulfiandi adalah gelandang bertahan natural yang beredar di kompetisi kasta tertinggi Tanah Air. Kemampuan teknisnya sebagai jangkar didukung dengan tinggi 178 cm membuat pria kelahiran Bireun, 17 Juni 1995 terbilang ideal berdiri di depan stoper sebagai filter awal meredam serangan tim lawan.
Namanya mulai mencuat ketika menjadi jangkar timnas U-19 meraih trofi juara di Piala AFF U-19 2013. Setelah itu, Zulfiandi kemudian secara reguler membela timnas Indonesia mulai dari U-19 sampai senior.
Namun, tipikal permainannya yang tenang dan sedikit stylish dalam merebut bola dari kaki lawan kurang cocok dengan strategi Shin Tae-yong membuat Zulfiandi kesulitan mendapat tempat di timnas Indonesia seperti sebelumnya.
3. Ady Setiawan (Persebaya Surabaya)
Keras, ngotot dengan daya jelajah tinggi serta kemampuan mencetak gol jadi modal kuat Ady Setiawan saat berkiprah bersama Persebaya Surabaya di Liga 1 2021/2022. Nama pria kelahiran Bima, 10 September 1994 itu mulai dikenal ketika memperkuat klub Liga 2, Martapura FC dan membawa tim sepak bola Sulawesi Selatan meraih medali perak di PON 2016 Jawa Barat.
Tiga musim di Martapura, Ady kemudian untuk kali pertama mengecap atmosfer Liga 1 setelah menerima tawaran Barito Putera jelang musim 2018.
Dari Barito, Ady hengkang ke Persela pada 2020. Meski hanya tamoil singkat bersama Persela di Liga 1 2020 yang terhenti, Ady lalu direkrut manajemen Persebaya jelang Piala Menpora 2021.
Dari ajang pramusim ini, Ady mendapatkan momen emas dan kemudian masuk dalam daftar panggil timnas Indonesia yang ditangani Shin Tae-yong.
4. M. Arfan (PSM Makassar)
M. Arfan digadang-gadang bakal jadi penerus Syamsul Chaeruddin, eks kapten PSM dan gelandang timnas Indonesia. Selain berposisi sama sebagai gelandang jangkar, karakter permainan Arfan yang ngotot dan agresif menjaga area depan stoper nyaris mirip dengan seniornya itu.
Nama Arfan mulai dikenal ketika diuntungkan oleh aturan setiap tim wajib memainkan pemain muda pada tiap laga di Liga 1 2017. Pada periode itu, Arfan berhasil menembus Timnas Indonesia U-23 yang berkiprah di Aceh World Solidarity Cup.
Namun, setelah aturan itu dihapus, Arfan lebih berperan sebagai pemain pelapis. Meski terbilang banyak mendapatkan menit bermain, Arfan berada di bawah bayang-bayang Marc Klok dan Rizky Pellu sampai Liga 1 2019. Setelah Marc Klok hengkang ke Persija jelang Liga 1 2020, Arfan jadi pemain utama ketika PSM ditangani Bojan Hodak.
Peran Arfan di PSM kian sentral setelah Rizky Pellu pindah ke Bali United jelang Piala Menpora 2021. Di turnamen pra musim itu, Arfan sukses membawa skuad Juku Eja menembus semifinal.
Baca Juga
Macan Putih Mencabik-cabik Pesut Etam 4 Gol Tanpa Balas di Balikpapan, Ze Valente Sang Dirigen Persik Paten!
3 Fakta Menarik Setelah PSS Sleman Gilas Madura United di BRI Liga 1: Kemenangan Terbesar Tim Super Elang Jawa!
Eks PSM Makassar Bawa Filipina Hajar Thailand di Leg Pertama Semifinal Piala AFF 2024!