Bola.com, Jakarta - Ganda campuran Indonesia, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, harus mengubur impian tampil di Olimpiade Tokyo setelah Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) memastikan tidak ada perubahan jendela kualifikasi.
Dengan keputusan ini, tidak ada lagi turnamen tersisa untuk pengumpulan poin setelah batalnya ajang Malaysia Open dan Singapore Open karena pandemi Covid-19. Imbasnya, Indonesia dipastikan hanya mengirim tujuh wakil untuk berlaga di ajang terakbar tersebut. Mereka adalah Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra), Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri), Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (ganda putra), Greysia Polii/Apriyani Rahayu (ganda putri), dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (ganda campuran).
Sementara, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja yang sedang mengejar poin untuk merebut tempat di Olimpiade harus rela mengubur mimpinya. Dengan tidak ada turnamen tersisa, Hafiz/Gloria tidak lagi bisa mengejar peringkat delapan besar.
Hafiz/Gloria terpaku di peringkat sembilan dengan poin 60.851. Terpaut 647 poin dari Marcus Ellis/Lauren Smith (Inggris) di peringkat delapan dan berhak tampil di Olimpiade Tokyo.
Bagaimana reaksi Hafiz/Gloria setelah gagal ke Olimpiade Tokyo?
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Berbesar Hati
Hafiz/Gloria berbesar hati menerima kabar pahit tersebut. "Saya legawa dan berbesar hati menerima keputusan ini," kata Gloria.
"Saya sudah ikhlas karena mungkin memang belum rezekinya main di Olimpiade Tokyo. Ke depan saya akan terus semangat berlatih," kata Gloria.
Olimpiade Tokyo yang sedianya dihelat 2020 rencananya digelar pada 23 Juli hingga 8 Agustus mendatang.
Tidak ingin terlalu larut dengan polemik kualifikasi, PBSI langsung bersiap menjalankan program-program yang dirancang PP PBSI jelang Olimpiade.
"Saya tidak mau berlarut-larut dengan ini. Saya fokus ke tujuh wakil yang akan berangkat ke Olimpiade saja. Untuk ganda campuran saya sudah bicara dengan Richard (Mainaky) untuk segera memulai persiapan fokus ke Praveen/Melati. Untuk Hafiz/Gloria memang belum rezeki mereka, semoga mereka tetap semangat berlatih karena masih ada turnamen-turnamen lain setelah Olimpiade," ungkap Kabid Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rionny Mainaky.
"PBSI sudah memiliki berbagai agenda dan program. Di antaranya pemusatan latihan dan karantina di pelatnas atau kita sebutnya training center selama 2-3 minggu, menggelar pertandingan pemanasan, dan pemusatan latihan di Prefektur Kumamoto, Jepang, dua pekan sebelum penyelenggaraan Olimpiade," imbuh Rionny.