6 Pemain Elite yang Kantongi Gelar Liga Champions, Liga Inggris, dan Piala Dunia: Ada N'Golo Kante

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 31 Mei 2021, 15:45 WIB
Kante tampil penuh selama 90 menit. Ditempatkan di gelandang tengah berduet dengan Jorginho, Kante benar-benar tangguh menjaga wilayahnya. (Foto: AFP/Javier Soriano)

Bola.com, Jakarta - Gelandang Chelsea, N'Golo Kante, resmi masuk geng elite setelah mengantar timnya merengkuh gelar Liga Champions 2020/2021 dengan mengalahkan Manchester City 1-0, Minggu (30/5/2021) dini hari WIB. 

N'Golo Kante menjadi satu dari enam pemain yang berhasil menggenggam trofi Liga Champions, Liga Inggris, dan Piala Dunia sekaligus. Geng ini memang elite, karena anggotanya sangat terbatas. 

Advertisement

Kante tampil brilian saat Chelsea membungkam City di Stadion Do Dragao, Porto. Bahkan, pemain Prancis itu dinobatkan sebagai Man of the Match. 

Sang gelandang memang tidak mencetak gol pada laga itu. Gol tunggal kemenangan The Blues disumbangkan oleh Kai Havertz. 

Namun, Kante ada di mana-mana selama 90 menit. Skuad Manchester City dibuat kerepotan olehnya. 

Selain N'Golo Kante, siapa lagi lima pemain yang menjadi anggota geng elite tersebut? Berikut perinciannya, seperti dikutip The Sun, Senin (31/5/2021). 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 7 halaman

1. Thierry Henry

Legenda Brcelona lainya yang menggunakan jersey nomor 14 adalah Thierry Henry pada tahun 2007-2010 dan mencetak 35 gol dari 80 penampilan. (AFP/Adrian Dennis)

Thierry Henry menjadi pahlawan di London Utara ketika menginspirasi Arsenal meraih dua gelar Liga Inggris, termasuk rekor tak terkalahkan pada 2004.

Penyerang yang menjadi bagian dari skuat Prancis yang menjadi juara dunia 1998 itu mungkin mengira peluang menyabet gelar Liga Champions telah hilang ketika The Gunners kalah dari Barcelona pada final 2006.

Tapi Henry, yang pindah ke Barca setahun kemudian, mewujudkan mimpinya ketika Barcelona mengalahkan Manchester United 2-0 pada final 2009 di Roma.

 

3 dari 7 halaman

2. Juliano Belletti

Bek Chelsea Juliano Belletti melepas kostum setelah mengalahkan Atletico Madrid 4-0 dalam laga Liga Champions di Stamford Bridge, London, 21 Oktober 2009. AFP PHOTO/Carl de Souza

Penderitaan Henry adalah kegembiraan Belletti, saat bintang Barca itu mencetak gol kemenangan di final Liga Champions 2006 untuk menghancurkan hati Arsenal.

Belletti telah memenangkan Piala Dunia pada tahap ini, duduk di bangku cadangan sebagai pengganti Cafu dalam kemenangan Brasil melawan Jerman pada 2002.

Dia kemudian meraih medali Premier League dengan membukukan 11 penampilan untuk Chelsea saat menjadi juara di musim 2009/2010.

 

4 dari 7 halaman

3. Gerard Pique

Bek Barcelona, Gerard Pique, merayakan gol nya ke gawang AS Roma pada laga leg pertama perempat final Liga Champions di Stadion Camp Nou, Rabu (4/4/2018). Barcelona menang 4-1 atas AS Roma. (AFP/Pau Barrena)

Pique berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat ketika menjadi juara Liga Inggris dan Liga Champions bersama Manchester United pada musim 2007/2008.

Pemain asal Spanyol itu hanya mencatat 13 penampilan di semua kompetisi musim itu, sebelum mengalahkan tim Alex Ferguson 12 bulan kemudian sebagai pemain Barca.

Dia bertransformasi dari pemain cadangan di Old Trafford menjadi juara Piala Dunia selesai pada 2010. Pique ikut menginspirasi Spanyol untuk menang melawan Belanda pada final Piala Dunia di Afrika Selatan.

 

5 dari 7 halaman

4. Pedro

Pedro Rodriguez. (AFP/Glyn Kirk)

Rekan setim Pique di Timnas Spanyol, Pedro, juga masuk skuad Tim Matador saat menjuarai Piala Dunia 2010. Dia juga memenangkan tiga gelar Liga Champions di Barcelona, sebelum memutuskan sudah waktunya untuk menjajal tantangan baru pada 2015.

Pemain sayap berbakat itu bergabung dengan Chelsea. Pada awalnya, itu tampak sebagai keputusan yang mengerikan karena The Blues finis di urutan ke-10 di Premier League di musim pertamanya di klub.

Tapi, dia kemudian memenangkan gelar Liga Inggris bersama The Blues pada 2016/2017 dengan mudah.

 

6 dari 7 halaman

5. Fabian Barthez

Fabien Barthez kiper asal Perancis ini terlihat selalu dicium kepalanya yang pelontos oleh rekan setimnya Laurent Blanc sebelum pertandingan. Pemandangan itu sering terlihat ketika timnas Prancis menjuarai Piala Dunia 1998. (AFP PHOTO/PATRICK STOLLARZ)

Barthez mengalami masa yang sulit di Manchester United, karena harus berjuang memenuhi standar yang ditetapkan oleh pendahulunya Peter Schmeichel. Tetapi, dia masih memenangkan dua gelar Liga Inggris.

Pencapaian itu datang satu dekade setelah dia dan rekan setimnya di Marseille menjadi pemenang pertama Liga Champions (setelah ganti nama), dengan mengalahkan AC Milan 1-0 di final.

Barthez juga mengawal gawang Prancis ketika mengalahkan Brasil 3-0 di final Piala Dunia 1998 - pertandingan yang dikenang karena Ronaldo menderita kejang sehari sebelumnya.

 

7 dari 7 halaman

6. N'Golo Kante

Gelandang Timnas Prancis, N'Golo Kante, berpose dengan trofi Piala Dunia 2018. (FRANCK FIFE / AFP).

N'Golo Kante menjadi pemain terbaik saat Chelsea menjuarai Liga Champions 2020/2021 dengan mengalahkan Manchester City. Namun, nama Kante sudah berkibar jauh sebelum itu, tepatnya ketika ia menginspirasi Leicester City meraih gelar Liga Inggris yang mengejutkan pada 2015/2016.

Dia mengulangi prestasi itu di Chelsea 12 bulan kemudian dan kemudian memenangkan Piala FA, Liga Europa, dan Liga Champions di Stamford Bridge.

Upaya Kante di level klub membuatnya dihargai dengan dipanggil masuk Timnas Prancis, membantu negaranya mengalahkan Kroasia 4-2 di final Piala Dunia 2018.

Sumber: The Sun