Bola.com, Makassar - Timnas Indonesia kembali bertemu Thailand pada babak penyisihan Grup G kualifikasi Piala Dunia 2002 zona Asia di Stadion Al Maktoum, Dubai, Uni Emirat Arab, Kamis (3/6/2021).
Sebelumnya di Stadion Gelora Bung Karno, 10 September 2019, Timnas Indonesia yang bertindak sebagai tuan rumah dipermalukan Thailand dengan kekalahan tiga gol tanpa balas.
Laga hari Kamis nanti sangat krusial mengingat kedua tim punya kepentingan yang berbeda. Timnas Thailand saat ini berada di posisi ketiga dengan raihan delapan poin. Adapun Timnas Indonesia menjadi juru kunci Grup G dengan koleksi nol poin.
Butuh kemenangan untuk menjaga asa lolos ke babak selanjutnya membuat timnas Thailand yang ditangani pelatih asal Jepang Akira Nishino bakal mengoptimalkan lini serang untuk mencetak gol. Tentu tak mudah buat Thailand untuk mengulang kemenangan telak seperti pertemuan pertama.
Karena situasi dan kondisinya sudah berbeda. Timnas Indonesia kini ditangani Shin Tae-yong yang menggantikan peran Simon Mcmenemy. Yang menarik, pelatih asal Korea Selatan itu tak laga memanggil para starter lini pertahanan skuad Garuda yang tampil di Stadion Gelora Bung Karno.
Nama-nama kiper Andritany Ardhiyasa serta empat bek yang berdiri sejajar yakni Yustinus Pae, Yanto Basna, Hansamu Yama dan Ruben Sanadi dipastikan tidak ikut serta pada laga nanti.
Alhasil Timnas Thailand akan jadi ujian kekuatan lini belakang Timnas Indonesia dengan materi dan juga pelatih berbeda ketimbang pertemuan pertama.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Siapa Bakal Dipecaya Kawa Lini Belakang?
Dalam dua laga uji coba Timnas Indonesia di Dubai jelang kontra Thailand, Shin Tae-yong sebagai pelatih terlihat ingin mengukur kemampuan para beknya. Hanya satu pemain yakni bek kanan Rifad Marasabessy yang selalu jadi starter saat timnas menghadapi Afghanistan dan Oman.
Sedangkan untuk pos bek kiri, Firza Andika dan Pratama Arhan bergantian tampil sejak menit pertama. Begitupun di sektor kiper, Adi Satryo harus bergantian dengan Nadeo Argawinata.
Sedang di posisi bek sentral, Rachmat Irianto dan Andy Setyo dicoba sebagai starter saat menghadapi Afghanistan. Sementara duet Nurhidayat Haris-Rizky Ridho mendapat kesempatan pertama kontra Oman. Menarik untuk ditunggu, siapa yang akan ditampilkan Shin Tae-yong sebagai starter di lini pertahanan timnas saat menghadapi Thailand nanti.
Karena semua pemain punya peluang sama untuk mendapat kesempatan tampil sejak menit awal. Seperti diketahui pada dua laga uji coba, Timnas Indonesia kebobolan enam gol. Masing-masing kalah 2-3 dari Afghanistan dan ditekuk Oman 3-1.
Dihubungi Bola.com, Selasa (1/6/2021), pengamat sepak bola asal Makassar, Tony Ho mengungkapkan, sebagai pelatih, Shin Tae-yong tentu memiliki pertimbangan tersendiri dalam memilih pemain yang akan dimainkan.
"Khususnya terkait kondisi terkini pemainnya. Mereka yang ditampilkan nanti tentu disesuaikan dengan hasil evaluasi serta penerapan strategi menghadapi cara bermain Thailand," ujar Tony Ho yang sudah mengantongi lisensi kepelatihan Pro-AFC ini.
Thailand Kerap Optimalkan Dua Sisi Sayap dan Bola Mati
Menurut Tony Ho, berdasarkan pengamatannya pada sejumlah laga yang dimainkan Thailand, tim berjuluk War Elephants kerap memainkan pola 4-4-2 dengan memaksimalkan dua sisi sayap.
Artinya, Shin Tae-yong wajib memainkan dua bek sayap yang bisa diandalkan untuk meminimalisir kelebihan skuad asuhan Akira Nishino.
"Pemain Timnas Indonesia juga jangan membuat kesalahan tak perlu di area 16. Karena Thailand bisa memanfaatkan situasi bola mati untuk mendapatkan gol," ungkap Tony Ho.
Ia menunjuk pemain Thailand yang dikenal piawai dalam mengeksekusi tendangan bebas yakni Chanathip Songkrasin yang kini bermain di Hokkaido Consadole Sapporo (Jepang).
Tendangan kaki kiri melengkung ala Chanathip Songkrasin bisa dimanfaatkan oleh duet lini depan Thailand Supachok Sarachat dan Supachai Jaided.
Tony Ho pun berharap dua penyerang sayap yang ditampilkan Shin Tae-yong pada laga nanti lebih aktif membantu pertahanan sekaligus membatasi pergerakan bek sayap Thailand. "Kalau tampil normal dan militan, hasil imbang sudah cukup baik buat Indonesia," pungkas Tony Ho.