Bola.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali, resmi membuka kegiatan sosialisasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Sepak Bola Nasional, Jumat (4/6/2021). Kegiatan sosialisasi ini dimulai Menpora dari Surabaya, Jawa Timur.
Kegiatan ini dihairi oleh sejumlah pejabat Kemenpora, kemudian Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Ketua PSSI Iwan Budianto, pengurus KONI dan Kepala Daerah se-Jawa Timur. Dalam sambutannya, Menpora menegaskan keseriusan Pemerintah, dalam hal ini dimulai dari Presiden Joko Widodo, dalam memberikan perhatian terhadap sepak bola di Tanah Air.
"Satu-satunya cabang olahraga yang ada Inpres itu hanya sepak bola, yang artinya disampaikan oleh Presiden ketika itu, perhatian Bapak Presiden Jokowi terhadap pembinaan sepak bola. Kalau dilihat dari semua negara yang ada di dunia, Indonesia itu ada di peringkat ketiga yang rakyatnya menyukai sepak bola," ujar Menpora Amali dalam sambutannya di Surabaya seperti dilansir dari laman resmi Kemenpora.
Selain itu, dari hasil survei lembaga internasional yang terpercaya dan kredibel, ada sekitar 77 persen rakyat Indonesia yang merupakan penggemar sepak bola. Itu yang menjadi alasan Menpora Zainudin Amali memberanikan diri memulai kompetisi sepak bola, meski masih dalam kondisi pandemi COVID-19, yang diawali dengan kesuksesan Piala Menpora 2021.
"Itu sebabnya saya memberanikan diri saat kompetisi terhenti, kemudian turnamen tidak ada, saya dan teman-teman dari PSSI berusaha sekuat tenaga supaya ada kegiatan sepak bola," ujar Menpora Zainudin Amali.
Video
Target Besar
Saat ini Kemenpora menyusun sebuah grand design olahraga nasional sebagai kelanjutan dari arahan Presiden Jokowi yang meminta agar pola pembinaan atlet dan ekosistem olahraga nasional bisa ditinjau kembali secara menyeluruh. Targetnya Indonesia bisa masuk posisi lima besar Olimpiade 2044 nantinya.
"Tentu ada target-target dari desain besar itu. Kalau sekarang Indonesia berada di posisi bawah dalam Olimpiade, target kami pada 2044 nanti ada di lima besar dunia. Saya berdiskusi dengan para profesor dari berbagai perguruan tinggi. Jadi bukan hanya karang-karangan Menpora saja," tegas Menpora Zainudin Amali.
Mengenai dipilihnya Surabaya, Jawa Timur, sebagai awal mula sosialisasi Inpres Nomor 3 Tahun 2019, Menpora menegaskan bahwa Jawa Timur memiliki gairah sepak bola yang besar, yang bisa terlihat dari begitu banyak klub sepak bola yang bersaing di papan atas kompetisi Indonesia.
"Sekarang program kami mulai dari sini. Jadi kalau sampai tidak maju sepak bolanya, bukan karena tidak punya talenta, bukan karena tidak punya atlet atau bakat. Tapi, manajemennya yang harus ditinjau kembali," tegas Menpora.
Wakil Ketua PSSI, Iwan Budianto, dalam kesempatan tersebut juga berharap adanya dukungan dari pemerintah daerah terhadap sepak bola. Mantan manajer Persik Kediri dan CEO Arema itu menyebut sulitnya pembinaan sepak bola Indonesia selama ini karena kurang mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah setempat.
"Singkat kata, sepak bola ini tidak bisa berjalan sendiri. Semua harus dilakukan dengan kebersamaan. Negara harus hadir. Pemerintah provinsi, pemerintah kota, pemerintah kabupaten, dan sebagainya," ujar Iwan Budianto.
Sumber: Kemenpora