Bola.com, Malang - Pertemuan Arema FC dengan RANS Cilegon FC dalam uji coba di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (6/6/2021) bisa disebut sebagai ajang reuni.
Terutama bagi enam pemain RANS Cilegon karena ada 6 pemain eks Arema yang kini membela RANS. Di tim kepelatihan, pelatih kepala Bambang Nurdiansyah dan pelatih kiper Yanuar Hermansyah juga pernah jadi bagian Singo Edan.
Tapi kali ini Bola.com membahas enam pemain eks Arema. Ada yang baru sekarang kembali sebagai lawan. Ada juga yang sudah kesekian kalinya.
Dari nama-nama tersebut, ada yang sangat dipuja Aremania, ada juga yang biasa-biasa saja prestasinya. Meski demikian, kembali sebagai lawan di Stadion Kanjuruhan, pasti menggugah memori lama bagi mereka.
Semangat untuk ingin menunjukkan jika mereka masih punya kualitas juga pastinya menggelora.
Ajang uji coba ini sekaligus jadi pembuktian jika para pemain ini masih bisa memberikan perlawanan bagi skuat Singo Edan saat ini. Berikut 6 pemain eks Arema FC yang nanti malam kembali sebagai lawan bersama RANS Cilegon FC di Stadion Kanjuruhan.
Video
Cristian Gonzales
Nama yang satu ini sempat dipuja Aremania. Berbagai gelar turnamen sudah dipersembahkannya periode 2013-2018. Inter Island Cup, SCM Cup, Piala Gubernur Jatim, Bali Island Cup, Piala Menpora, Piala Presiden dan masih banyak lainnya.
Sejak meninggalkan Arema FC di pengujung 2018, baru sekarang Gonzales kembali. Seperti diketahui, Gonzales sejak 2019 bermain di kasta kedua sehingga dia tak bertemu dengan Arema. Kebetulan RANS yang juga bermain di kasta kedua punya agenda ujicoba di Malang menghadapi bekas klubnya.
Namun dia tidak akan merasakan sambutan dari Aremania didalam stadion. Lantaran ujicoba ini digelar tertutup. Meski begitu, Gonzales sempat dapat sambutan hangat ketika menjalani latihan di lapangan luar Stadion Gajayana kemarin (5/6/2021). Beberapa Aremania yang tak sengaja berada di sekitar lokasi langsung mendekat dan memberi sambutan.
Selama membela Arema, Gonzales jadi pemain yang paling ramah terhadap fans. Dia sering keluar paling terakhir dari lapangan karena jadi buruan fansnya.
Yang paling diingat Aremania darinya tentu catatan lima gol dalam satu pertandingan saat semifinal Piala Presiden 2017 melawan Semen Padang di Stadion Kanjuruhan. Gol itu membuat Arema lolos dan akhirnya jadi juara.
Hamka Hamzah
Bek yang selalu jadi kapten ketika gabung Arema musim 2016 dan 2018-2019. Dua setengah musim sebenarnya bukan waktu yang terlalu lama.
Namun, nama besar dan caranya membaur dengan Aremania membuatnya dapat tempat di warga Malang. Hamka juga sempat memberikan sejumlah trofi turnamen. Seperti Piala Presiden dan lainnya.
Bukan trofi ternyata yang jadi kenangan Hamka dengan Arema. Justru saat kembali ke Arema pertengahan musim 2018. Waktu itu Arema ada di urutan 17.
Tapi setelah dia gabung bersama Makan Konate dan Alfin Tuasalamony dari Sriwijaya FC, perlahan posisi Arema terdongkrak. Hamka mengaku perjuangan waktu itu sangat luar biasa.
“Kami mulai dari papan bawah. Di pengujung musim dapat sanksi main tanpa penonton pula. Tapi akhirnya bisa finish di urutan 6. Ini kenangan yang paling saya ingat,” tegasnya.
Tarik El Janaby
Pemain asal Maroko ini punya karir singkat di Arema. Dia hanya main setengah musim tahun 2007 silam. Meski singkat, dia sempat jadi pujaan Aremania. Karena Tarik jadi playmaker tim dengan cara main mengandalkan tehnik individu.
Waktu itu dia sudah dapat julukan Zinedine Zidane dari Maroko karena posisi dan kepala plontosnya yang membuat Aremania memberikan julukan itu.
SayangNYA, dia hanya main 9 laga. Setelah itu Tarik pindah ke PKT Bontang. Sepertinya waktu itu ada sebuah persoalan yang terjadi. Meski demikian, Aremania tak lupa dengan aksi pemain plontos ini.
Hendra Ridwan
Dia merapat ke Malang waktu Arema tengah melakukan peremajaan tim. Banyak pemain berlabel Timnas Indonesia U-23 yang direkrut. Termasuk Hendra. Pelatih Rans, Bambang Nurdiansyah juga yang waktu itu membawa gelandang asal Makassar ini ke Arema.
Tapi karirnya di Malang hanya bertahan satu musim. Dia tak selalu jadi pilihan utama. Waktu itu, ada sederet pemain seperti Fandy Mochtar, Roman Chmelo hingga Ahmad Bustomi.
Padahal, Hendra sempat digadang-gadang jadi gelandang masa depan Indonesia. Bersama Arema, dia tidak memberikan gelar apapun waktu itu.
Sandy Firmansyah
Kiper yang satu ini berasal dari Malang. Namun dia baru menembus skuat Arema musim 2019 lalu. Di Arema, Sandy hanya bertahan satu musim. Dia ikut membawa Singo Edan juara Piala Presiden 2019. Saat kompetisi resmi, Sandy sempat jadi pilihan utama Arema.
Tapi dia hanya bertahan beberapa pertandingan saja. Setelah itu dia kembali tersisih oleh Utam Rusdiana dan Kartika Ajie. Sejak kecil, Sandy sudah jadi Aremania.
Namun sayang, hanya satu musim impiannya itu terwujud. Setelah pindah dari Arema, kariernya berlanjut di kasta kedua. Seperti PSIM Yogyakarta dan musim ini di RANS Cilegon FC.
M. Ikhsan
Bek kanan ini gabung Arema musim 2020 dengan status pinjaman dari Borneo FC. Namun, ketika mulai disiapkan jadi starter, kompetisi Liga 1 terhenti akibat pandemi virus corona.
Meski sudah dipinjamkan dalam durasi setahun dengan Arema, praktis Ikhsan tak banyak mendapatkan jam terbang. Karena Arema hanya menggelar sesi latihan tanpa bertanding setelah kompetisi dihentikan.
Di skuad RANS, Iksan merupakan pemain yang paling akhir gabung dan meninggalkan Arema. Dia masih kenal baik dengan para pemain Singo Edan saat ini.
Di RANS, status Ikhsan sama seperti di Arema, yakni pemain pinjaman dari Borneo FC. Sepertinya, klub asal Samarinda itu enggan melepas Ikhsan secara permanen karena dia punya potensi bagus. Hanya tinggal menambah jam terbangnya selama masa peminjaman.
Baca Juga
Cedera Lutut Bareng Timnas Indonesia, Kevin Diks Kasih Update: Semakin Baik!
Kepada Media Italia, Erick Thohir Berjanji Akan Terus Menaturalisasi Pemain Sambil Pembinaan Pemain Muda
Menuju Piala AFF 2024, Timnas Indonesia TC di Bali pada 26 November hingga 5 Desember 2024: 4 Hari Jelang Laga Pertama Tandang ke Myanmar