:strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,425,20,0)/kly-media-production/medias/3474587/original/099175300_1622997212-20210606IQ_Satria_Muda_Vs_Pelita_Jaya_05.JPG)
Satria Muda memulai laga dengan sangat baik. SM mampu unggul telak 24-12 di akhir kuarter pertama. Pelita Jaya banyak melakukan turn over di kuarter pertama sebanyak sembilan poin. (Foto: Bola.com/M. Iqbal Ichsan)
:strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,425,20,0)/kly-media-production/medias/3474588/original/063133600_1622997213-20210606IQ_Satria_Muda_Vs_Pelita_Jaya_14.JPG)
Permainan Pelita Jaya membaik di kuarter kedua. Mereka mampu bangkit berkat aksi-aksi Muhammad Hardian Wicaksono dan Agassi Goentara. Pelita Jaya berbalik unggul empat poin melalui jump shot Agassi dan dua free throw Reggie William Mononimbar. (Foto: Bola.com/M. Iqbal Ichsan)
Satria Muda cuma bisa membuat tujuh poin di kuarter dua ini. Pelita Jaya mengakhiri kuarter dua dengan unggul setengah bola. (Foto: Bola.com/M. Iqbal Ichsan)
SM bisa kembali memimpin berkat tembakan-tembakan tiga angka yang dibuat Juan Laurent Kokodiputera, Hardianus Lakudu dan Kevin Jonas Sitorus. SM unggul 50-44 di kuarter tiga. (Foto: Bola.com/M. Iqbal Ichsan)
Dengan hasil ini, tim asuhan Milos Pejic berhasil mengunci kemenangan dalam final yang digelar dengan format best of three. (Foto: Bola.com/M. Iqbal Ichsan)
Ini juga menjadi trofi juara yang ke-11 bagi Satria Muda sepanjang sejarah, sekaligus pertama sejak 2018. (Foto: Bola.com/M. Iqbal Ichsan)