Bola.com, Jakarta - MotoGP 2021 telah menuntaskan tujuh balapan. Hasilnya selepas balapan MotoGP Catalunya di Sirkuit Catalunya, Barcelona hari Minggu (06/06/2021) lalu, pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo sedang memimpin klasemen.
Fabio Quartararo sudah mengumpulkan tiga kemenangan. Pembalap asal Prancis itu juga sudah meraih lima pole position dan ia raih dalam periode lima sesi kualifikasi terakhir MotoGP 2021.
Keberadaan Fabio Quartararo di puncak klasemen tidak terlalu mengejutkan. Karena ia memang masuk daftar kandidat kuat juara dunia dan musim lalu, ia sempat lama memimpin klasemen.
Namun Anda harus melihat siapa yang menempati posisi kedua. Ya, adalah rekan senegara Fabio Quartararo dari Prancis, Johann Zarco. Kini selepas MotoGP Catalunya 2021, pembalap Pramac Ducati itu hanya tertinggal 14 poin dari Fabio Quatararo.
Johann Zarco memang belum mengemas kemenangan di MotoGP 2021. Tapi perlu diingat ia sudah merasakan empat podium kedua. Konsistensi ini seakan mengingatkan kepada sukses Joan Mir jadi juara dunia MotoGP musim lalu.
Joan Mir meraih sukses setelah hanya merasakan kemenangan sebanyak sekali. "Setelah Joan 2020, Johann 2021 akan baik-baik saja," canda Zarco saat ditanya belum kunjung meraih kemenangan di MotoGP 2021.
Ya, Joan Mir telah membuktikan, untuk jadi juara dunia MotoGP, dirinya tidak butuk banyak kemenangan, tapi konsistensi lebih penting.
Nah, Bola.com mencatat tiga alasan yang membuat Johann Zarco patut diperhitungkan musim ini. Yuk scroll ke bawah untuk mengetahuinya.
Saksikan Video Pilihan Kami:
1. Nothing to Lose
Dibandingkan Fabio Quartararo atau bahkan dua pembalap pabrikan Ducati: Jack Miller dan Pecco Bagnaia, sosok Johann Zarco bakal nothing to lose untuk bersaing jadi juara dunia MotoGP 2021.
Alasannya sederhana, ia hanya memperkuat tim satelit Pramac Ducati. Jika pada sebuah momen ia melakukan kesalahan, tekanan yang dirasakan Johann Zarco tidak sebesar pembalap pabrikan.
Lihat fakta saat ia melakukan kesalahan di MotoGP Portugal dan harus tidak finis. Kala itu ia tidak terlalu mendapat sorotan. Hal ini sangat membantu karena kini, ia sudah kembali ke bentuk performa terbaik.
2. Punya Modal Sama seperti Jack Miller dan Pecco Bagnaia
Johann Zarco memang hanya memperkuat tim satelit Pramac Ducati. Tapi perlu diingat, ia dibekali motor Ducati Desmosedici GP21 atau motor pabrikan spesifikasi terbaru.
Artinya Johann Zarco punya senjata sama seperti dua pembalap pabrikan Ducati: Jack Miller dan Pecco Bagnaia. Jadi tidak heran pada beberapa balapan, ia bisa berstatus pembalap terbaik Ducati.
Contoh terbaru pada balapan MotoGP Catalunya. Dia sukses finis kedua atau di depan Jack Miller. Jika dirunut lagi, Jack Miller bahkan naik ke posisi ketiga setelah Fabio Quatararo mendapat penalti.
3. Juara Dunia Moto2 Dua Kali
Jangan lupakan faktor ini. Ya, Johann Zarco merupakan juara dunia Moto2 sebanyak dua kali. Rinciannya pada musim 2015 dan 2016.
Semua tentu tahu, betapa sulitnya persaingan di kelas Moto2. Nah jika ada pembalap yang bisa jadi juara dua kali dan belum ada yang dapat menyamainya sampai sekarang, berarti Johann Zarco memang spesial.
Bukan hanya itu, Johann Zarco berarti sudah akrab dengan atmosfer persaingan untuk menjadi juara dunia. Faktor ini bahkan tidak dipunyai pembalap sekaliber Fabio Quartararo.
Baca Juga