Timnas Indonesia Disebut Main Kasar Lawan Vietnam, Shin Tae-yong: Mereka Alumnus SEA Games 2019 dengan Kemauan Tinggi

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 08 Jun 2021, 12:47 WIB
Timnas Indonesia Vs Afghanistan. (Twitter PSSI).

Bola.com, Dubai - Timnas Indonesia disebut bermain keras cenderung kasar ketika kalah 0-4 dari Timnas Vietnam. Pelatih Shin Tae-yong menganggap beberapa pemain tampil ngotot demi revans dari SEA Games 2019.

Vietnam berhasil membungkam Timnas Indonesia pada matchday ketujuh Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia di Al Maktoum Stadium, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Senin (7/6/2021).

Advertisement

SEA Games 2019 yang dimaksud Shin Tae-yong adalah saat Timnas Indonesia level usia U-22 berhadapan dengan Vietnam U-22 di partai final.

Waktu itu, Timnas Indonesia U-22 gagal meraih medali emas setelah kalah 0-3 dari Vietnam U-22. Dalam pertandingan tersebut, tim berjulukan Garuda Muda ini juga harus kehilangan Evan Dimas yang dicederai oleh pemain lawan, Doan Van Hau.

Sejumlah alumnus SEA Games 2019 dipromosikan Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia level senior dan turut bermain kontra Vietnam semodel Egy Maulana Vikri, Rachmat Irianto, dan Nadeo Argawinata.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Bukan Instruksi Shin Tae-yong

Gelandang Timnas Indonesia, Syahrian Abimanyu menguasai bola. Pada laga ini, Skuad Garuda kalah 0-4 dari Vietnam. (Istimewa)

Baik Egy Maulana Vikri, Rachmat Irianto, dan Nadeo Argawinata mendapatkan kartu kuning pada pertandingan tersebut. Selain itu, Prataham Arhan, Arif Satria, dan Shin Tae-yong juga menerima kartu kuning dari wasit Ahmad Alali.

Shin Tae-yong membantah menginstruksikan para pemain Timnas Indonesia untuk bermain kasar ketika melawan Vietnam.

"Jadi, ini sebenarnya bukan taktik dari saya. Namun, ada beberapa pemain yang bermain di SEA Games 2019. Jadi, kemauan mereka memang tinggi sekali dan akhirnya mereka fight," kata Shin Tae-yong pada konferensi pers setelah pertandingan.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada para pemain karena secara mental, mereka sudah bekerja keras. Ini menunjukkan sebuah harapan untuk sepak bola Indonesia," jelas mantan nakhoda Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu.

Berita Terkait