Bola.com, Surabaya - Bagi beberapa pesepak bola, nomor punggung memiliki makna yang penting. Tidak terkecuali bagi gelandang Persebaya Surabaya asal Jepang, Taisei Marukawa, yang memilih nomor punggung 10 bersama klub barunya itu.
Pemain berusia 24 tahun itu mengenakan nomor punggung 10 di Persebaya Surabaya yang selama ini dianggap sebagai nomor penting dalam sebuah tim. Pemain nomor 10 biasanya merupakan seorang playmaker yang bertugas mengatur serangan dan permainan.
Siapa sangka, Taisei Marukawa terinspirasi dari tokoh sepak bola negara asalnya, Tsubasa Ozora. Hampir seluruh pecinta sepak bola dunia tentu mengetahui siapa sosok tersebut. "Itulah mengapa saya memilih nomor 10," ujar Marukawa.
Tsubasa adalah sosok pemain yang berposisi sebagai gelandang serang. Ia mengawali kariernya dengan mengikuti kejuaraan tingkat sekolah. Kemudian, kariernya melejit setelah membawa Timnas Jepang junior menjuarai Piala Dunia di Prancis 1998.
Tsubasa kemudian menimba pengalaman di Brasil sebelum akhirnya hijrah ke Spanyol. Namanya makin berkibar saat Jerman menjadi tuan rumah Piala Dunia 2002 bersama Korea Selatan.
Namun, itu semua hanyalah fiktif. Tsubasa adalah karakter utama dalam komik berjudul "Captain Tsubasa" yang akhirnya dibuat versi anime dan menjadi tontonan favorit banyak anak-anak di seluruh dunia.
Captain Tsubasa atau Kapten Tsubasa di Indonesia, disebut-sebut sebagai tokoh fiktif yang cukup memberikan pengaruh bagi sepak bola Jepang. Tak hanya itu, bahkan mantan striker Timnas Spanyol, Fernando Torres, mengaku punya motivasi berkembang berkat Tsubasa.
Video
Tsubasa Hanya Tokoh Fiktif, Siapa Idola di Dunia Nyata?
Dengan mengidolakan karakter fiktif, apakah Marukawa memiliki sosok pemain yang digemarinya di dunia nyata? Marukawa mengaku punya dua idola dalam dunia sepak bola.
"Saya suka Messi juga. Saya ingin bermain seperti Messi. Kalau di Jepang, saya suka Nakata," ujar Marukawa.
Nama Lionel Messi tentu sudah tidak asing bagi banyak orang. Kapten Timnas Argentina itu merupakan fenomena dengan prestasi individu serta gelar bersama Barcelona.
Sementara Hidetoshi Nakata termasuk sosok penting yang mengangkat nama Jepang ke seluruh dunia lewat sepak bola. Dia pernah berkarier di Italia bersama Perugia, AS Roma, Parma, Bologna, hingga Fiorentina. Prestasi manisnya terukir saat membawa AS Roma meraih Scudetto pada musim 2000/2001.
Sayangnya, Marukawa memiliki jalan yang berbeda. Setelah sempat berkarier di Eropa, tepatnya di Liga Malta, ia mencoba peruntungan di Indonesia dengan bergabung bersama Persebaya Surabaya.
"Saya tahu Indonesia punya banyak penduduk. Saya suka cuaca di sini, karena semua musim terasa seperti musim panas. Saya suka negara ini. Saya pikir kultur sepak bola di negara ini adalah satu yang terbaik," ujarnya.