Persela Gelar Vo2Max Jelang Liga 1, Ahmad Bustomi Jadi Panutan Pemain Muda

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 13 Jun 2021, 13:15 WIB
Ahmad Bustomi saat debut dengan Persela di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang (11/2/2020). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Lamongan - Pelatih Persela Lamongan, Iwan Setiawan, meminta para pemain muda di skuad Laskar Joko Tingkir untuk meniru tekad gelandang senior Ahmad Bustomi. Pemain berusia 35 tahun itu menjadi pemain yang memiliki Vo2Max tertinggi di antara pemain Persela lainnya.

Bersama beberapa pemain senior lain di grup pertama, mantan gelandang Arema FC bertahan paling akhir dan melahap delapan putaran. Hal ini yang kemudian membuat pelatih Persela Lamongan asal Medan itu menjadikan patokan untuk pemain-pemain yang berada di grup kedua.

Advertisement

"Kami mencoba memotivasi pemain setelah melihat Bustomi selesai di grup pertama. Grup kedua saya berikan briefing. Mereka juga saya beri satu gambaran lagi," ujar Iwan Setiawan.

"Waktu saya di Jerman pada 1986, saya bisa menyelesaikan sembilan putaran, padahal saat itu saya masih berusia 17 tahun," lanjut mantan pelatih Persija Jakarta itu.

Motivasi yang diberikan membuahkan hasil dan tiga pemain muda lainnya mampu melampaui pencapaian Bustomi. Tiga pemain tersebut adalah Akbar, Revan Jibril, dan Ibrahim Musa Kosepa.

"Jadi memang seperti itu, kadang persoalan pelatih di Indonesia harus benar-benar menguasai masalah psikologis. Kadang-kadang seperti itu," ujar pelatih Persela Lamongan itu.

Video

2 dari 2 halaman

Hasil Vo2Max Tidak Sesuai Harapan

Sesi latihan Persela Lamongan, di Stadion Surajaya, Lamongan. (Bola.com/Aditya Wany)

Walau beberapa nama memiliki Vo2Max cukup baik, mayoritas penggawa Persela Lamongan justru masuk kategori kurang baik. Hal inilah yang bakal menjadi perhatian Iwan Setiawan dalam waktu sebulan terakhir jelang kompetisi musim ini bergulir.

"Ini jadi pekerjaan rumah besar buat pelatih karena melihat data hasil dari Vo2Max itu. Kami rasa masih jauh di bawah. Itu artinya dengan sisa waktu yang ada kurang dari tiga pekan ini mudah-mudahan bisa memperbaiki ini," ujarnya.

Mantan pelatih Persebaya itu mengaku memiliki cara untuk bisa membangun kondisi fisik anak asuhnya di titik ideal sembari tetap bisa berlatih taktikal. Untuk itu para pemain diharuskan mempersiapkan diri sebaik mungkin.

"Kami mencoba mengombinasikan antara development of physical condition dan peningkatan taktikal. Ini akan berjalan bersamaan, jadi semoga ketika sampai di Hari H, kami bisa mencapai top performance," tandas Iwan. (Wahyu Pratama)

Berita Terkait