Bola.com, London - Manajer Timnas Inggris, Gareth Southgate, mengungkap alasan tetap memercayai Raheem Sterling tampil sebagai starter kontra Kroasia di laga Grup D Euro 2020, Minggu (13/6/2021), meski keputusannya menuai kritikan.
Menurut Southgate, Raheem Sterling memang layak mendapat kepercayaan. Southgate menyebut Sterling sebagai pemain bagus dan punya rekor apik. Kepercayaan itu dibalas Sterling dengan mencetak satu-satunya gol Inggris ke gawang Kroasia.
Southgate memilih menurunkan Sterling dibanding Jack Grealish, Marcus Rashford, dan Jadon Sancho. Padahal ia hanya mencetak tiga gol dalam 20 pertandingan terakhirnya untuk Manchester City dan Timnas Inggris.
Sterling kini membukukan 13 gol dalam 17 laga terakhir di Inggris, menyusul golnya ke gawang Kroasia. Sterling membayar tuntas kepercayaan Southgate.
“Raheem memiliki kutukan ini di turnamen dan tidak bisa mencetak gol. Saya merasa dia berbahaya sepanjang hari, sejak awal dia adalah duri bagi mereka (Kroasia). Saya sangat senang," kata Southgate setelah laga, seperti dikutip The Independent.
“Raheem Sterling adalah pemain yang bagus, rekor mencetak golnya menunjukkan bahwa kita harus percaya padanya, terutama dalam beberapa tahun terakhir."
“Kami tahu akan membutuhkan kedalaman itu. Kami akan membutuhkan semua pemain menyerang dan ada beberapa yang tidak bermain hari ini.. Kami akan membutuhkan orang-orang itu sepanjang turnamen," imbuh Gareth Southgate.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Impian Masa Kecil Sterling
Gol Raheem Sterling itu bermakna penting karena Inggris akhirnya menyudahi kutukan Inggris yang tak pernah menang di laga pembuka Piala Eropa. Raihan tiga poin juga jadi start sempurna The Three Lions di Euro 2020.
Bagi Sterling, gol itu juga punya makna pribadi yang spesial. Sterling akhirnya berhasil mewujudkan impian masa kecilnya di Wembley.
Ada tato yang membentang di bagian belakang lengan kiri Raheem Sterling yang menggambarkan seorang anak laki-laki yang mengenakan nomor punggung 10, melihat ke atas menatap asa dan harapan di Wembley.
Sterling tumbuh dalam bayang-bayang rumah spiritual sepak bola Inggris di Neeld Crescent, sebuah jalan di sisi lain jalur kereta api yang membentang di belakang stadion Wembley.
“Saat masih bocah saya biasa berjalan-jalan di Wembley, atau mengendarai sepeda,” ungkap Sterling tiga tahun lalu, sebelum melakukan perjalanan ke Piala Dunia 2018, seperti dilansir The Independent.
“Semoga suatu hari saya bisa melakukannya. mengenakan nomor sepuluh di stadion itu, berada di kampung halaman saya, dan semoga menjadi raja Wembley," imbuh pemain Manchester City itu.
Hari ini, raja Wembley mendapatkan mahkotanya. Setiap detail kecil dari mimpi Sterling menjadi kenyataan, dengan nomor punggung yang tepat. Itu adalah momen yang dibutuhkan Sterling lebih dari kebanyakan pemain lain.
Sumber: The Independent