Bola.com, Jakarta - Dunia bulu tangkis Indonesia mendapat kabar duka saat salah satu pemain terbaik pada sektor ganda putra, Markis Kido meninggal dunia pada hari Senin (15/06/2021).
Markis Kido mengembuskan napas terakhir seusai ambruk saat bermain badminton di GOR Petrolin, Alam Sutera, Tangerang.
Almarhum pun telah dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Kebon Nanas, Jakarta Timur hari Selasa (16/06/2021). Dia dimakamkan dalam satu liang lahad dengan almarhum ayahnya, Djumharbey Anwar.
Adik kandung Markis Kido, Bona Septano yang juga seorang atlet bulu tangkis menceritakan pihak keluarga mengetahui bahwa kondisi peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 itu dalam kondisi yang kurang baik beberapa hari belakangan akibat tingginya tekanan darah.
Bona menuturkan, tekanan darah tinggi sebetulnya sudah lama diidap Kido namun kondisinya agak memburuk beberapa hari sebelum meninggal. Bahkan Kido sempat memeriksakan kondisinya ke dokter dan masih rutin mengonsumsi obat.
"Beberapa hari sebelumnya memang agak tidak enak badan, tapi masih normal aja karena Uda (panggilan untuk Markis Kido) tensinya memang tinggi dan rutin minum obat tiap Jumat," kata Bona Septano mengutip situs Antara.
"Sempat dibawa ke dokter dan minum obat rutin. Pagi (Senin) pun sempat sarapan sama Mama, siang makan di luar sama Mama, sore baru izin pamit mau pergi main sama Candra (Wijaya)," tambahnya.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Sempat Dilarang
Mengetahui dalam kondisi yang kurang baik, Ibu Markis Kido sempat melarang anaknya untuk keluar rumah. Namun yang bersangkutan bersikeras pergi bermain olahraga yang membesarkan namanya.
"Mama sempat melarang karena sedang kurang fit, di rumah saja. Tapi kata Uda tidak apa-apa karena senang bisa ketemu teman dan tidak akan capek mainnya. Akhirnya sama mama dibolehkan keluar," Bona Septano mengungkapkan.
Dalam kariernya membela Indonesia di cabang olahraga bulu tangkis, Markis Kido mencatatkan beragam prestasi.
Sebut saja juara dunia 2007 di Kuala Lumpur, medali emas Olimpiade Beijing 2008, dan emas Asian Games 2010 Guangzhou bersama Hendra Setiawan yang kini masih tergabung di Pelatnas Cipayung.
Sumber: Antara