Kejadian bermula saat Marko Arnautovic mencetak gol pada menit ke-89 untuk membawa Austria unggul 3-1 atas Makedonia Utara. (Foto: AP/Pool/Robert Ghement)
Sambil berselebrasi, ia melontarkan cacian bernada rasis dalam bahasa Serbia yang ditujukan kepada dua bek Makedonia Utara yang memiliki garis keturunan Albania, Egzon Bejtulai dan Gjanni Alioski. (Foto: AFP/Pool/Daniel Mihailescu)
Cercaan diduga terkait dengan perang Kosovo yang melibatkan Serbia dan Albania. Ayah Arnautovic diketahui memiliki darah Serbia. (Foto: AP/Pool/Robert Ghement)
Selebrasi Marko Arnautovic ini disadari para pemain Austria. David Alaba, sang kapten tim menghampirinya sambil mencoba membungkam mulut Marko Arnautovic. (Foto: AP/Pool/Robert Ghement)
Usai pertandingan, Marko Arnautovic tampak berbincang dengan Gjanni Alioski. Alioski tampak meminta penjelasan dari Arnautovic atas cacian yang dilontarkannya. (Foto: AFP/Pool/Justin Setterfield)
Atas kejadian tersebut, Marko Arnautovic mengunggah permintaan maafnya melalui akun instagramnya. Ia menegaskan bukanlah seorang yang rasis. Kata-kata kasar yang keluar adalah murni balutan emosi di lapangan, tidak ada niat untuk bersikap rasis kepada lawan. (Foto: AFP/Jure Makovec)
Pihak UEFA tetap akan menyeldiki kasus ini. Dalam aturan tertulis, UEFA akan memberlakukan minimal larangan 10 pertandingan untuk perilaku rasis. Jika terbukti, Arnautovic akan dilarang berlaga hingga Euro 2020 berakhir. (Foto: AP/Pool/Vadim Ghirda)