Bola.com, Malang - Bergabungnya bek naturalisasi Diego Michiels menimbulkan korban di Arema FC. Bek kanan muda Singo Edan, Sandy Ferizal, terdepak dari tim. Padahal pada awal 2021, pemain berusia 22 tahun itu baru menandatangani kontrak berdurasi 3 musim dengan Singo Edan.
Namun, hingga saat ini manajemen Arema FC belum merilis apakah dia dilepas permanen atau dipinjamkan ke klub lain. Pelatih Arema FC, Eduardo Almeida, justru yang menyampaikan langsung kabar terdepaknya Sandy.
Mantan pemain Barito Putera itu sejak hari ini, Sabtu (19/6/2021), sudah tidak berlatih bersama Singo Edan.
"Dia sudah tidak dengan Arema lagi. Akan lebih baik baginya untuk mencari klub baru, sehingga bisa mendapatkan kesempatan bermain lebih banyak," jelas pelatih asal Portugal itu.
Sebelumnya, sempat menjadi tanda tanya ketika Arema FC mendatangkan Diego Michiels. Posisi bek kanan sudah ada Sandy dan Rizky Dwi Febrianto. Tapi, sekarang terjawab sudah alasannya. Jika Sandy bertahan di Arema, kariernya dikhawatirkan tidak berkembang karena minim kesempatan bermain.
"Posisi bek kanan kini ditempati oleh Diego dan Rizky," sambungnya.
Sebenarnya, Sandy sempat digadang-gadang menjadi pemain muda yang diorbitkan oleh Arema FC pada musim ini. Pada saat Piala Menpora 2021 bergulir, dia selalu mendapatkan kesempatan bermain, baik sebagai starter maupun pemain pengganti.
Video
Masih Punya Kontrak Jangka Panjang
Sebagai bek muda, permainan Sandy Ferizal terbilang lumayan. Dia punya keberanian berduel dengan lawan yang lebih senior. Tapi, blunder sempat dilakukannya ketika kalah duel dengan pemain lawan.
Perlu diketahui, awal tahun ini Sandy tidak sendirian dapat kontrak jangka panjang dari Arema FC. Kontrak selama tiga tahun juga diberikan kepada Ricga Febiyan dan Wiga Brillian. Namun, dua nama itu sampai sejauh ini masih aman.
Meski demikian, Almeida tidak memberikan garansi kepada pemain yang sudah punya kontrak dengan manajemen untuk dipertahankan. Jika selama persiapan kualitasnya belum bisa bersaing, pemain tersebut akan dilepas.
Ini sekaligus menjadi peringatan kepada pemain lain agar tetap serius dalam latihan, terutama bagi pemain muda. Mereka dalam masa pemantauan, berbeda dengan pemain senior yang sepertinya sudah aman.