Sambil Main PS, Mantan Bintang Persija Cerita Kenangannya di Lapangan Hijau

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 22 Jun 2021, 22:30 WIB
Striker Persija Jakarta, Heri Susanto ketika memeriahkan laga amal di Karanganyar, Minggu (19/7/2020). (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Bola.com, Solo - Mantan pemain Persija Jakarta, Heri Susanto kini telah memiliki pelabuhan baru dalam kariernya. Striker sayap asal Magelang tersebut secara resmi resmi hijrah ke Persis Solo di kompetisi Liga 2.

Heri Susanto akan menjadi satu diantara pemain andalan Persis dalam mewujudkan targetnya segera promosi ke Liga 1. Kemampuan ditunjang jam terbangnya bersama Macan Kemayoran, akan membuat Persis punya banyak pemain pilihan.

Advertisement

Melihat perjalanan kiprahnya di lapangan hijau, pria yang akrab disapa Hersus tersebut punya cukup banyak kenangan. Hal itu ia ceritakan dalam kanal YouTube Akurasi TV. Menariknya ia bercerita sambil bermain playstation melawan host dalam acara itu.

Awal penuturannya adalah soal faktor yang membuat Hersus punya hobi sepak bola dan menggelutinya. Meski ayahnya sempat tidak suka dirinya menjadi pemain sepak bola.

"Jagoan saya sejak kecil Manchester United, formasi kesukaan 4-3-3. Pertama main bola saya di bangku SD, sembunyi-sembunyi. Ayah saya pelatih karate dan menyuruh saya belajar karate ketimbang sepak bola," terang Heri Susanto dalam video yang ditayangkan dua pekan lalu.

Video

2 dari 2 halaman

Kenangan Tak Terlupakan

Heri Susanto (kiri) bermain Playstation dalam kanal YouTube Akurasi TV belum lama ini. (Tangkapan layar YouTube Akurasi TV)

Meski lahir di Magelang, Heri Susanto banyak menghabiskan waktu di Bandung, termasuk saat menimba sekolah. Lantaran ibunya adalah orang Bandung, sementara ayahnya yang asli Magelang.

Dalam kiprahnya bermain bola, Hersus dinilai punya kecepatan dan kelincahan. Bahkan ia pernah dijuluki David Silva dari Magelang. Ternyata ia mengidolakan pemain yang punya tipikal pelari cepat, termasuk Boaz Solossa.

"Kenangan yang sulit saya lupakan adalah saat bermain untuk Persiba lawan Barito Putera. Saya baru masuk dua menit sebagain pengganti, lalu mendapatkan kartu merah saat melancarkan tekel ke Rivki Mokodompit," beber Hersus.

"Kalau untuk kebiasaan, saya suka dengerin lagu koplo dan campursari sebelum latihan. Kemudian telepon orang tua, ya minta restu sebelum pertandingan," jelas pemain berusia 28 tahun tersebut.

Berita Terkait