Klan Ardhiyasa dan 5 Kakak Beradik yang Masih Aktif di Liga Indonesia

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 22 Jun 2021, 08:45 WIB
Persib Bandung - Gian Zola dan Beckham Putra (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Bukan fenomena aneh menemukan lebih dari satu keluarga berkecimpung dalam profesi yang sama. Di sepak bola, khususnya Liga Indonesia, ada sejumlah pemain yang tercatat sebagai saudara kandung.

Yang paling terkenal tentu Indra Kahfi Ardhiyasa dan Andritany Ardhiyasa. Keduanya adalah satu di antara klan tersukses selain keluarga Lestaluhu di Liga Indonesia.

Advertisement

Klan Ardhiyasa berhasil mengumpulkan dua gelar Liga 1 sejak 2017. Indra Kahfi mempersembahkannya untuk Bhayangkara Solo FC pada 2017, sementara Andritany merengkuhnya bersama Persija Jakarta setahun berselang.

Andritany juga baru mempersembahkan gelar Piala Menpora 2021 untuk Persija.

Sebagai pemain, karier Andritany lebih kinclong dibanding kakaknya. Kiper berusia 29 tahun itu sempat menjadi anggota tetap Timnas Indonesia dan kerap didapuk sebagai kapten tim.

Sementara itu, Indra Kahfi hanya dikenal sebagai pemain Bhayangkara Solo FC. Statusnya sebagai polisi terkadang membuatnya harus menghabiskan waktu di luar lapangan. Belakangan, pemain berusia 34 tahun itu juga sering dilanda cedera.

Selain Andri dan Indra, siapa lagi kakak beradik yang memanaskan persaingan di Liga Indonesia? Berikut ini adalah ulasannya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 6 halaman

Gian Zola dan Beckham Putra

Gelandang Timnas Indonesia U-19, Beckam Putra, menyebut kunci kemenangan 4-0 yang diraih atas Hajduk Split adalah kerja keras dan menjalankan instruksi pelatih dengan baik. (dok. PSSI)

Belum juga Gian Zola mekar, Beckham Putra telah lahir. Saat nama pertama masih berusia 21 tahun, sosok kedua sudah berhasil mencuri perhatian.

Gian Zola dan Beckham Putra adalah kakak adik yang berprospek cerah di Liga 1. Keduanya telah merasakan berseragam Timnas Indonesia kelompok umur di usia muda.

Namun, masa depan Beckham diprediksi lebih terang dibanding sang kakak. Masih berusia 19 tahun, alumnus Timnas Indonesia U-19 itu telah sukses menembus skuat utama Persib Bandung.

Sementara itu, Zola malah mulai kehilangan tempatnya di Persib. Pada 2019, kekasih dari biduan dangdut, Ghea Youbi tersebut dipinjamkan ke Persela Lamongan selama setengah musim. Zola juga gagal menembus skuad Timnas Indonesia U-22 untuk SEA Games 2019.

3 dari 6 halaman

Rezaldi Hehanussa dan Al Hamra Hehanussa

Bek Persija Jakarta, Rezaldi Hehanusa (kiri), berebut bola dengan penyerang Barito Putera, Rizky Pora, pada laga perempat final Piala Menpora 2021 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (10/4/2021). Persija Jakarta menang dengan skor 1-0. (Bola.com/Arief Ba

Al Hamra Hehanussa masih dalam tahap mengejar kesuksesan kakaknya, Rezaldi Hehanussa di level klub.

Hamra, yang berposisi sama dengan Rezaldi, sedang dipinjamkan Persija Jakarta ke Dewa United. Pada Liga 1 2019, pemain berusia 20 tahun itu hanya tampil sekali.

Adapun, Rezaldi adalah satu di antara pemain terbaik di posisinya saat ini. Bersama Persija, pemain yang karib dipanggil Bule itu telah merasakan satu gelar juara pada 2018.

Namun, penampilan Rezaldi mulai menurun. Saat ini, pemain berusia 25 tahun itu masih berusaha untuk kembali ke performa terbaiknya.

4 dari 6 halaman

Fandi Eko Utomo dan Wahyu Subo Seto

Gelandang PSIS Semarang, Fandi Eko Utomo (kiri) melakukan selebrasi usai mencetak gol kedua ke gawang Persikabo 1973 dalam laga matchday ke-2 Grup A Piala Menpora 2021 di Stadion Manahan, Solo, Kamis (25/3/2021). PSIS menang 3-1 atas Persikabo 1973. (Bola.com/Arief Bagus)

Betapa beruntungnya legenda Persebaya Surabaya, Yusuf Ekodono, mempunyai dua anak yang menuruni bakatnya sebagai pesepak bola.

Fandi Eko Utomo dan Wahyu Subo Seto adalah kakak adik lainnya yang eksis di Liga Indonesia. Nama pertama kini membela PSIS Semarang.

Adapun, Subo Seto telah memperkuat Bhayangkara Solo FC sejak 2016. Pemain berusia 27 tahun tersebut unggul selangkah dibandingkan kakaknya dalam mengukir prestasi.

Bersama Bhayangkara Solo FC pada 2017, pemain kelahiran Surabaya ini berhasil merengkuh trofi juara. Sementara itu, Fandi Eko masih nihil gelar bergengsi di sepak bola Indonesia.

5 dari 6 halaman

Zulham Zamrun dan Zulvin Zamrun

Penyerang PSM Makassar, Zulham Zamrun, menggirng bola saat melawan Persija Jakarta pada laga Liga 1 2019 di SUGBK, Jakarta, Rabu (28/8). Kedua tim bermain imbang 0-0. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Zulham Zamrun dan Zulvin Zamrun adalah satu dari sedikit pemain kembar yang ada di sepak bola Indonesia. Keduanya sama-sama mengawali karier di Persiter Ternate.

Namun, karier Zulham lebih cemerlang ketimbang sang adik. Zulham pernah memperkuat klub elite Indonesia semisal Persela Lamongan, Mitra Kukar, Persib Bandung, PSM Makassar, dan kini di AHHA PS Pati FC.

Sementara itu, Zulvin Zamrun membela PSGC Ciamis untuk saat ini.

Momen unik kerap terjadi ketika keduanya harus bertemu sebagai lawan pada pertandingan. Meski demikian, Zulham dan Zulvin tetap profesional membela tim masing-masing.

6 dari 6 halaman

Yakob Sayuri dan Yance Sayuri

Kembar identik PSM Makassar, Yakob dan Yance Sayuri. (Bola.com/Abdi Satria)

PSM Makassar punya saudara kembar dalam komposisi pemainnya saat ini. Keduanya adalah Yakob dan Yance Sayuri.

PSM Makassar merekrut Yakob Sayuri sejak 2019, sedangkan Yance Sayuri khusus didatangkan pada musim lalu untuk menemani saudara kembarnya.

"Kualitas teknik kami sama saja. Saya bermain di sayap kanan sedang Yan di kiri. Semua orang di kampung sudah tahu kemampuan kami bila tampil bersama dalam satu tim. Ini soal kesempatan saja," kata Yakob Sayuri yang berstatus kakak dari Yance Sayuri.

Peruntungan Yakob Sayuri di sepak bola memang lebih baik dari sang adik. Namanya mulai mencuat setelah direkrut Barito Putera pada 2019 setelah menjadi top scorer Liga 3 zona Papua bersama Persemi Mimika.

Layaknya kembar identik, Yakob dan Yance Sayuri memiliki banyak kesamaan, selain wajah dan postur. Itulah mengapa orang yang baru pertama bertemu dengan mereka pasti sulit membedakan keduanya.

"Tapi, kalau keluarga dan teman-teman di kampung sudah tahu dan terbiasa dengan kami berdua. Ciri fisik yang membedakan kami terletak pada bentuk dan susunan gigi. Kalau saya rapat sedang Yan agak renggang," terang Yakob Sayuri.

Berita Terkait