Bola.com, Makassar - Saat ini PSM Makassar tengah berburu stoper asing untuk menambah soliditas lini belakang menghadapi ketatnya persaingan di Liga 1 2021/2022. CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin, dalam berbagai kesempatan mengungkapkan tengah menjalin komunikasi intens dengan sejumlah nama yang sudah mengerucut.
Terkait hal ini, mantan pelatih PSM Makassar, Syamsuddin Umar, berharap stoper asing yang datang nanti mampu memenuhi kriteria dan sesuai kebutuhan tim.
Menurut Syamsuddin yang sukses membawa PSM juara Perserikatan 1992 dan Liga Indonesia 1999/2000 ini, stoper baru nanti tidak hanya membuat lini belakang lebih solid, tapi juga bisa menjadi sosok pemimpin sekaligus bisa berkontribusi atau menopang dua lini lainnya.
Menurut Syamsuddin Umar, sejatinya dengan komposisi bek yang ada, lini belakang PSM terbilang baik. Rujukannya penampilan Juku eja di Piala Menpora 2021, di mana PSM termasuk tim yang minim kebobolan.
"Kalau sekadar bertahan PSM sudah baik. Tapi, itu tidak cukup untuk bisa bersaing. Idealnya, seorang stoper harus bisa membantu lini lainnya. Itu yang tidak dilakukan bek PSM di Piala Menpora. Mereka lebih banyak menunggu di areanya," ujar Syamsuddin Umar dalam diskusi sepak bola virtual yang digelar media lokal Makassar, Selasa (22/6/2021).
Sampai saat ini, PSM Makassar sudah memiliki tiga stoper siap pakai di Liga 1 2021/2022, yakni Erwin Gutawa, Hasim Kipuw, dan Abdul Rahman Sulaiman. Nama terakhir kembali merumput setelah istirahat lama untuk memulihkan cedera lututnya.
Video
Pemain Asing
Dalam kesempatan yang sama, media officer PSM Makassar, Sulaiman Karim, memastikan timnya sudah mendapatkan pelatih baru menggantikan Syamsuddin Batola yang terkendala persyaratan lisensi kepelatihan.
"Pelatih baru itu sudah menjalin kesepakatan dengan manajemen untuk menangani PSM pada musim ini. Tunggu saja kedatangannya paling lambat pekan depan. Dalam situasi pandemi COVID-19 memang banyak aturan soal kedatangan orang asing yang harus dipenuhi," ujar Sulaiman.
Sulaiman juga menambahkan pelatih baru nanti tidak sulit beradaptasi meski bakal terlambat bergabung. Hal tersebut karena sang pelatih pernah menangani sejumlah tim di Liga Indonesia. Apalagi Syamsuddin Batola sebagai caretaker pelatih sudah menjalin komunikasi dengan pelatih itu terkait perkembangan tim.
Terkait hal ini, Syamsuddin Umar, mengungkapkan tentu tidak mudah buat seorang pelatih mengangkat penampilan tim bila datang pada saat kerangka tim sudah terbentuk.
"Tapi, hal ini sudah biasa terjadi di Indonesia. PSM beruntung mendapatkan pelatih yang sudah paham dengan kondisi ini. Saya berharap pelatih nanti bisa membawa PSM berprestasi," pungkas Syamsuddin Umar.